REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Saat ini masyarakat di banyak tempat banyak yang memelihara ular di rumahnya. Pengalaman ini terjadi setiap tahun, terutama saat musim hujan.
Kepala Bidang Perlindungan Wilayah dan Kebakaran, Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Uniyarto mengatakan, ular sering terlihat saat musim hujan. Hal ini karena kelembapan yang lebih tinggi dan suhu yang lebih hangat membuat lingkungan lebih nyaman bagi mereka.
Selain itu, musim hujan meningkatkan aktivitas mangsa seperti tikus dan katak yang banyak menjadi makanan ular. Oleh karena itu, kondisi lingkungan yang lebih baik dan ketersediaan makanan saat musim hujan dapat mempengaruhi aktivitas ular tersebut, ujarnya saat dihubungi Republika.co..id, Rabu (6/12/2023).
Sigt juga menunjukkan bahwa banyak spesies ular memakan iklim kering atau musim dingin atau perubahan iklim. Sebab, pada periode tersebut suhu lingkungan akan hangat. Periode ini memberikan kondisi terbaik bagi perkembangan telur atau embrio di dalam tubuh ular.
Saat musim kawin, kata dia, ular lebih aktif mencari pasangan dan melakukan fungsi reproduksi. Posisi ini membantu mereka untuk memastikan kelahiran atau kehamilan pada waktu yang tepat. Hal ini terutama berlaku ketika lingkungan menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung pertumbuhan awal mereka.
Rizki Akbar, sekretaris Yayasan Ular Sioux Indonesia, melaporkan hal serupa. Kebanyakan ular memilih berkembang biak pada pertengahan musim kemarau. Dengan cara ini benih akan terserap terlebih dahulu hingga puncak musim hujan.
Sedangkan untuk ular kobra yang sering terlihat di rumah, Rizki mengatakan masyarakat hidup berdampingan dengan banyak jenis ular. Banyak spesies ular lain yang memilih bertelur di kotoran manusia.
“Tapi mungkin saat ini populasi ularnya sedang tinggi. Atau memang masih banyak ular lain yang ada di rumah, tapi yang ditampilkan dan dibicarakan hanya ular,” ujarnya. ditambahkan.
Sebelumnya, Saragen, warga Kroyo, Kecamatan Karangamalang, kaget saat menemukan sembilan ekor ular kobra di kamarnya. Sembilan ular mati dimusnahkan oleh petugas Pemadam Kebakaran Sargen.
