Tes Personal Colour Mulai Tren, Apa Pengaruhnya untuk Penampilan?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Memilih warna sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam memilih pakaian. Penampilan juga dapat mempengaruhi personal brand, atau image atau reputasi seseorang.

Namun di Indonesia tidak jarang masyarakat kebingungan dalam memilih pakaian. Mereka dapat menghabiskan waktu memilih warna, memadupadankan, pola pakaian dan aksesori lainnya, serta menentukan tata rias.

Oya Miranti, pakar konsultan gambar berwarna, mengatakan warna merupakan komponen terpenting dalam penampilan seseorang. Saat ini banyak orang yang masih merasa bingung untuk memadupadankan, membeli pakaian dengan warna yang salah bisa jadi sia-sia.

“Kalau tidak percaya diri pasti moodnya akan memburuk, makanya kami ajak lebih banyak orang untuk lebih mengenal dirinya. Personal branding bukan hanya soal warna, tapi mencari warna yang cocok untuk kita,” kata Oya. . Pembukaan Academy WOW Color Style, tempat pelatihan konsultan warna personal di Indonesia Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Apa hubungannya warna pakaian dengan personal branding? Namun, menurutnya pengaruh warna ini dapat membentuk karakter seseorang yang sebenarnya. Kebanyakan orang memilih warna-warna aman seperti hitam, abu-abu dan putih. Pemilihan warna dapat menyampaikan pesan yang mengungkapkan kepribadian.

Pemilihan warna yang tepat bisa membuat siapa pun tampil bahagia apapun situasinya. Mereka mungkin akan menikmati, atau dikatakan tidak terpengaruh dengan kondisinya, ketika mereka menentukan warna yang tepat.

“Jadi warna apa yang paling mempengaruhi karakter seseorang. Yang karakternya manja, manis, warna apa yang bisa mengembangkan kepribadian, kita tidak ingin jadi orang biasa,” ujarnya.

Untuk menentukan pilihan warna yang tepat, Anda bisa menentukan terlebih dahulu DNA orang yang memiliki hubungan kekerabatan. Salah satu cara untuk menentukannya adalah warna kulit yang dalam.

Umumnya orang suka mencari warna berdasarkan warna kulitnya, baik putih, coklat, atau zaitun. Namun ada yang penting, bahwa berdasarkan warna kulit bagian dalam, ada kategori dingin dan hangat.

READ  Dianggap Lebih Unggul, Inilah Teknologi di Balik Chatbot Bard Google

Ada juga warna netral, tapi betapapun netralnya warnanya, penting untuk menentukan warna mana yang cocok, sejuk (musim semi dan musim gugur) atau hangat (musim panas dan musim dingin). Warna yang dipilih dimaksudkan untuk benar-benar mencerminkan kepribadian merek dan menciptakan citra positif, namun berbeda dengan citra yang mungkin kurang nyaman.

Efek positif dari tes warna ini membuat wajah terlihat segar, sehat dan tidak lelah atau capek. Atau mukanya bisa kecil banget, sehingga bisa memberi kesan kerutan di wajah berkurang, bisa sedikit pucat, dan pipi aslinya sedikit mengecil, namun tetap terlihat tegar.

“Jadi ini pengaruh penting dalam dunia kerja, keinginan untuk bergaul dengan orang lain, warna yang tepat dapat menciptakan suasana positif dengan kepribadian yang baik, kehadiran yang membuat percaya diri, orang yang melihat kita akan merasa terhubung, kita .memiliki nilai-nilai, dan masyarakat lebih percaya,” imbuhnya.

Tes warna personal brand ini relatif sepi sekitar tahun 2017. Namun setelah mewabahnya Covi-19, tes berwarna ini juga mulai populer di Indonesia saat ini.

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *