Cuci Darah, Kapan Waktu Tepat Melakukannya?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menjaga kesehatan ginjal merupakan hal penting yang harus dilakukan sejak dini. Ginjal merupakan organ yang mempunyai peranan penting dalam tubuh, fungsi utamanya adalah menyaring darah dari racun dan zat berbahaya yang tidak dibutuhkan tubuh.

Namun pada beberapa kasus dan gangguan kesehatan, ginjal bisa kehilangan fungsinya dan tubuh seseorang akan kehilangan kemampuan menyaring darah dan membuang sisa zat berbahaya dari darah. Jika hal ini terjadi, mereka harus menjalani cuci darah, yang merupakan prosedur wajib ketika ginjal seseorang tidak lagi berfungsi dengan baik. Apa itu hemodialisis dan apa fungsinya bagi tubuh kita?

Konsultan ginjal hipertensi RS Medika Permata Hijau, dr Hery Emria, SpPD-KGH, menjelaskan bahwa hemodialisis atau lebih dikenal dengan istilah medis hemodialisis adalah suatu prosedur dalam dunia medis yang dilakukan untuk mengeluarkan racun dan produk limbah dalam darah yang ada. tidak lagi dibutuhkan oleh organisasi. Gunakan mesin tersebut. Prosedur dialisis biasanya dilakukan tiga kali seminggu dan memakan waktu empat jam untuk setiap prosedur. Namun, dokter Anda dapat merekomendasikan apa yang Anda butuhkan tergantung pada situasi dan kesehatan Anda.

“Pada orang sehat, darah disaring di ginjal dan sisa cairan serta racun dikeluarkan melalui uretra dalam bentuk urin,” ujarnya dalam siaran pers yang diperoleh Republika.co.id, Rabu (6/12). ) /2023). ).

Namun jika ginjal kehilangan kemampuannya dalam menyaring darah secara optimal, maka dapat menyebabkan racun dan zat berbahaya lainnya mengendap di dalam tubuh. Penyakit apa saja yang memerlukan hemodialisis?

Ia mengatakan, penyakit ginjal dipastikan merupakan salah satu jenis penyakit yang mengharuskan pasiennya menjalani cuci darah karena cuci darah sendiri menggantikan tugas ginjal dalam menyaring zat berbahaya di dalam tubuh. Keadaan gagal ginjal, baik kronis maupun akut, menjadi alasan utama seseorang perlu cuci darah atau tidak.

READ  Selera Makan Orang Berbeda-beda, Ternyata Ini Penyebabnya

Gagal ginjal sendiri bisa terjadi karena berbagai kondisi yang dapat merusak ginjal, seperti hipertensi, diabetes, lupus, atau penyakit ginjal polikistik. Beberapa orang bisa terkena penyakit ginjal tanpa alasan yang diketahui. Gagal ginjal bisa merupakan kondisi jangka panjang, atau bisa terjadi secara tiba-tiba setelah menderita penyakit atau cedera serius.

Kapan saya harus menjalani dialisis?

Hemodialisis baru bisa dilakukan setelah mendapat diagnosis dan rekomendasi pengobatan dari dokter. Jika Anda mengalami gagal ginjal yang tingkat kerusakannya sudah mencapai 80 hingga 90 persen, biasanya diperlukan cuci darah untuk mencegah komplikasi di kemudian hari. Darah yang terkontaminasi zat berbahaya dapat menyebabkan sejumlah masalah serius.

Hemodialisis juga dapat dilakukan pada pasien gagal ginjal yang sedang menunggu donor organ ginjal. Hal ini terjadi pada pasien gagal ginjal kronis dimana ginjalnya tidak dapat dipulihkan dan harus menunggu donor untuk menggantikan ginjalnya.

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis patologi, nefrologi atau dokter nefrologi untuk masalah yang berkaitan dengan hemodialisis. Namun hemodialisis dapat dihindari dengan memperhatikan pola hidup sehat, seperti tetap rutin berolahraga, menjaga kadar gula darah dan tekanan darah, serta mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari.

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *