Liputan6.com, Jakarta UNHCR adalah kata yang sudah sering Anda dengar. UNHCR Swiss; Berlokasi di Jenewa, badan ini didedikasikan untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi atas permintaan pemerintah atau PBB.
Selain itu, merupakan tanggung jawab organisasi ini untuk membantu pengungsi pindah ke tempat tinggal baru mereka. Organisasi ini adalah bagian dari PBB.
UNHCR adalah Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi atau Office of the United Nations High Commissioner for Refugees. Organisasi ini didirikan pada 14 Desember 1950 dan mempunyai tugas dan tanggung jawab berdasarkan Konvensi Pengungsi PBB.
Berikut rangkuman Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (12/3/2023) mengenai UNHCR.
UNHCR adalah singkatan dari United Nations High Commissioner for Refugees. UNHCR merupakan badan PBB yang menangani masalah pengungsi. UNHCR Swiss; Ini adalah badan PBB yang didirikan pada 14 Desember 1950 di Jenewa.
UNHCR merupakan organisasi yang mempunyai misi memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi berdasarkan permintaan pemerintah atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kemudian mendampingi para pengungsi tersebut dalam proses pemindahan dan memukimkan kembali mereka di tempat baru.
Peran dan fungsi UNHCR di PBB sebagaimana didefinisikan dalam Konvensi Pengungsi PBB tahun 1951. UNHCR. Dalam memenuhi tanggung jawab tersebut, UNHCR harus melindungi dan membantu pengungsi dalam memberikan solusi jangka panjang terkait kelangsungan hidup mereka.
Bentuk utama perlindungan dan bantuan yang diberikan UNHCR kepada pengungsi adalah dengan mencegah pengungsi dideportasi secara paksa ke negara asalnya. Bentuk perlindungan lain yang diberikan UNHCR adalah verifikasi data individu pengungsi agar mudah dilacak dan dicatat sebagai pengungsi sesuai mandat UNHCR.
Selain perlindungan, UNHCR membantu pengungsi dengan solusi yang tahan lama. UNHCR akan menawarkan tiga solusi utama untuk menentukan nasib pengungsi, di antara ketiga solusi tersebut adalah pemukiman kembali ke negara ketiga; Pemulangan secara sukarela ke negara asal setelah konflik dan krisis teratasi. atau integrasi dengan komunitas lokal yang menerima pengungsi.
Dalam pengambilan keputusannya, UNHCR akan mempertimbangkan kebutuhan para pengungsi dan menyesuaikannya dengan negara yang bersangkutan. Agar proses pengambilan keputusan tidak merugikan para pihak dalam mengambil keputusan yang baik.
Selama proses suaka, UNHCR menyediakan makanan bagi pengungsi, air, pakaian Ia juga bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar tempat tinggal dan memberikan dukungan medis dan pendidikan kepada para pengungsi.
Sebagai tempat penampungan sementara di kamp pengungsi, UNHCR kerap bekerjasama dengan negara terkait dan turun tangan langsung agar rumah di kamp pengungsi bisa dihuni.
Menurut laman UNHCR Indonesia, Indonesia belum menjadi pihak dalam Konvensi Terkait Status Pengungsi tahun 1951 dan Protokol 1967, serta belum memiliki mekanisme untuk menentukan status pengungsi. Oleh karena itu, pemerintah memberikan wewenang kepada UNHCR untuk menjalankan misinya melindungi pengungsi dan menyelesaikan masalah pengungsi di Indonesia.
Pada akhir tahun 2016, Republik Indonesia menandatangani Undang-Undang Presiden tentang Perlakuan terhadap Pengungsi Asing. Definisi Dasar dan Temuan Pencari Suaka dan Pengungsi dalam Konstitusi Presiden; Mengatur akomodasi dan perlindungan. Berbagai ketentuan dalam konstitusi presiden diharapkan segera dilaksanakan. Hal ini akan memungkinkan pemerintah Indonesia dan UNHCR untuk bekerja sama lebih erat, termasuk dalam bidang pendaftaran bersama pencari suaka.
Indonesia adalah Malaysia, Di antara negara-negara yang menerima pencari suaka dan pengungsi dalam jumlah besar adalah Thailand dan Australia. Oleh karena itu, Indonesia selalu dipengaruhi oleh dinamika populasi campuran. Pada akhir tahun 1990an, jumlah pencari suaka di Indonesia berjumlah 2.000 orang, setelah terjadi penurunan jumlah. Peningkatan ini terjadi lagi pada tahun 2001 dan 2002.
Akses kembali menurun pada tahun 2003-2008, namun tren meningkat lagi pada tahun 2009. Kedatangan diperkirakan akan menurun lagi pada tahun 2015 dan 2020. Hingga akhir Desember 2020, jumlah pengungsi di Indonesia dari 50 negara tercatat sebanyak 13.745 orang, dengan lebih dari separuh penduduknya berasal dari Afghanistan.
Perlindungan yang diberikan oleh UNHCR dimulai dengan perlindungan terhadap pengungsi dan pencari suaka dari refoulement (yaitu perlindungan agar tidak dikembalikan secara paksa ke tempat asal dimana mereka menghadapi bahaya atau risiko terhadap nyawa atau pelarian mereka). Perlindungan pengungsi meliputi pendaftaran dan penerbitan dokumen identitas kepada pencari suaka dan pengungsi agar dapat diterbitkan secara individual.