Tak Boleh Sembarangan, Begini Cara Merawat Luka Diabetes yang Benar

Suara.com – Kencing manis atau kencing manis merupakan penyakit umum dimana kadar gula (glukosa) darah meningkat melebihi batas normal, terkadang dengan berbagai gejala.

Hingga saat ini, penyakit diabetes masih tersembunyi di balik buruknya gaya hidup dan pola makan masyarakat Indonesia. Dalam keterangannya, Kamis, 20/10/2022, Dr. Ari Wibisono Sp.BP-RE dari Siloam Hospitals Balikpapan menjelaskan tubuh menggunakan gula untuk energi, dibutuhkan insulin yang cukup untuk menghasilkan energi yang cukup untuk mengontrol gula darah. .

Menurutnya, gaya hidup dan konsumsi gula dapat dikombinasikan dengan faktor-faktor penyebab gula darah tinggi sehingga menyebabkan insulin tidak mencukupi untuk mengolah gula menjadi energi. Pada akhirnya memaksa pankreas bekerja lebih keras sebagai sumber insulin.

“Jika keadaan ini berlangsung lama, maka pada beberapa kasus pankreas mengalami keadaan “kelelahan”, sehingga insulin tidak bekerja dengan baik dan sebagian besar gula masih belum terserap. Ini berdampak pada organ tubuh, manusia. Bersama dan penderita diabetes harus mewaspadai munculnya lesi pada kulit, terutama pada kaki,” kata dr Ari Vibisono Sp.BP-RE.

Ari Wibisono mengatakan penderita diabetes adalah luka terbuka seperti bisul yang muncul di bagian bawah kaki penderita diabetes. Jika tidak dilakukan pengobatan yang tepat, luka kaki diabetik dapat terinfeksi dan menimbulkan komplikasi serius hingga memerlukan amputasi.

Kabar baiknya adalah cedera diabetes masih dapat dicegah dan diobati, tergantung pada cederanya. Dengan kontrol gula darah yang teratur dan perawatan luka yang memadai serta pola hidup sehat, luka diabetes biasanya akan sembuh.

Menurut Dr. Ari, seorang dokter bedah plastik dan dokter bedah plastik, dapat mengobati bekas luka diabetes dengan baik dengan berkonsultasi ke dokter, salah satunya akan menjelaskan ukuran bekas luka diabetes dan pengobatannya.

READ  4 Tingkat Ereksi Pria, Edukator Seks Umpamakan Seperti Tekstur Tahu hingga Timun

Biasanya nyeri kaki diabetik terjadi akibat penggunaan kedua kaki yang berlebihan untuk beraktivitas/bergerak. Disfungsi akibat kerusakan saraf tepi pada penderita diabetes mengurangi hilangnya rasa nyeri pada kaki, sehingga bila terjadi cedera pada kaki dapat terjadi infeksi dan menjadi parah.

“Yang perlu kita pahami, pengobatan sederhana bagi penderita diabetes adalah dengan membersihkan luka, kemudian mengeringkannya dengan kelembapan, merawat dan membersihkan kuku secara teratur, serta memakai sepatu yang bertekanan atau kaos kaki dan pakaian,” kata Ari Wibisono di hadapan. dari 100 peserta akademik.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati diabetes. Kontrol gula darah dan ketahui bahwa ada kadar gula darah yang rendah. Kelola stres dengan pola makan sehat dan olahraga teratur, termasuk menghindari rokok dan alkohol. Minum minuman beralkohol menyarankan gaya hidup sehat,” kata Dr. Jadwal kerja Ari Wibisono, Sp.BP-RE., Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Estetika dari Rumah Sakit Siloam Balakpapan juga dapat dilihat dengan mendownload aplikasi MySiloam.

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *