Sejarah Masjid Qiblatain, Saksi Perpindahan Arah Kiblat

VIVA Edukasi – Masjid Kiblat merupakan salah satu tempat ziarah di Madinah yang terkenal dengan dua arah kiblatnya. Masjid yang dahulu bernama Masjid Bani Salamah ini menjadi saksi perubahan arah kiblat umat Islam.

Dari situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), Masjid Qiblatain terletak di Quba, di sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, di Madinah.

Masjid Qiblatain awalnya bernama Masjid Bani Salamah karena masjid ini dibangun di atas bangunan asli Bani Salamah. Masjid ini terletak 7 kilometer dari Masjib Nabawi di Madinah. Awal mula berdirinya Masjid Qiblatain

Dari sumber yang sama, salah satu pengurus masjid bernama Ibrahim Ahmad bercerita tentang awal mula berdirinya masjid kiblat. Hal ini bermula dari kedatangan Nabi Muhammad SAW dan beberapa sahabat di Salamah untuk menghibur Ummu Bishr binti al-Bara yang keluarganya telah meninggal.

Saat itu, di bulan Rajab tahun 2 Hijriah, Malaikat Allah melaksanakan salat Zuhur di Masjid Bani Salama. Dia memimpin gereja. Dua rakaat pertama shalat Zuhur selalu diarahkan ke Yerusalem (Palestina), hingga malaikat Jibril memberikan wahyu bahwa ia menggerakkan arah kiblat. Wahyu itu datang setelah rakaat kedua pria bernama Al-Amin ini.

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman, “Sesungguhnya (sering) Kami melihat wajahmu terangkat ke langit, sesungguhnya Kami akan mengarahkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Arahkan wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan sesungguhnya kepada orang-orang (Yahudi). dan Nasrani) yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) mengetahui bahwa berpaling kepada Masjidil Haram adalah kebenaran dari Allah dan Allah tidak mengabaikan apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah: 144).

Mendapat wahyu tersebut, Rasulullah langsung bergerak 180 derajat, kemudian seluruh jamaah melanjutkan shalat Zuhur menghadap Masjidil Haram.

READ  IPDN Kukuhkan 7 Guru Besar: Berbagai Orasi Ilmiah Menyoroti Isu Penting Pemerintahan

Dia yang menghadap Yerusalem melanjutkan rakaat dan makmum kedua (pengikut shalat), sejak itu kiblat umat Islam berpindah dari Yerusalem, Palestina (utara Madinah), ke Masjidil Haram (selatan Madinah). Masjid Bani Salama juga dikenal dengan nama Masjid Kiblat atau Masjid Dua Kiblat.

Lebih lanjut Ibrahim Ahmad mengatakan, awal kiblat salat seluruh nabi Baitullah di Makkah yang dibangun pada masa Nabi Adam AS, sebagaimana disebutkan dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 96: “Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun karena tempat ibadah umat adalah Baitullah di Makkah yang bermanfaat dan menjadi petunjuk bagi seluruh umat.”

Dan Al Quds (tempat suci: Baitul Maqdis) dipilih sebagai kiblat bagi sebagian nabi dari kerajaan Israel. Al Quds berada di utara. Sedangkan Baitullah di Mekah Selatan saling berhadapan, terdapat dua arah kiblat

Saat ini pembangunan Masjid Qiblatain mempunyai dua mihrab terkenal (Mekkah dan Palestina) yang sering digunakan oleh imam salat. Setelah pemerintah Saudi memperbaruinya, memfokuskan hanya satu mihrab yang menghadap Ka’bah di Mekkah dan mengurangi mihrab yang menghadap Yerusalem, Palestina.

Bukaan mihrab menggunakan desain kaku dan simetris yang ditonjolkan dengan penggunaan menara kembar dan kubah kembar.

Kubah utama menunjukkan arah kiblat yang sebenarnya dan kubah kedua palsu dan digunakan sebagai pengingat sejarah.

Terdapat garis melintang kecil yang menandakan adanya perubahan arah. Di bawah ini adalah contoh mihrab tua sebagai alas tembok batu di Yerusalem, dengan detail biasa. Yordania, Kanada sepakat untuk menekan Israel agar menghentikan Gaza Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sepakat untuk memberikan tekanan internasional pada Israel untuk menghentikan Gaza. VIVA.co.id 30 Desember 2023

READ  Ada Nadiem hingga Anies, Ini 12 Level Pertemanan Menurut Ajaran Islam

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *