Penyakit Jantung Penyebab Utama Kematian, Ini Pentingnya Meningkatkan Kualitas Perawatan dan Pengobatan

Suara.com – Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia dan dunia. Berdasarkan Beban Penyakit 2014-2019 yang dikeluarkan Institute of Health and Research (IHME), penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.

Survei Risiko Kesehatan Nasional (Riskesdas) tahun 2013 dan 2018 menunjukkan penyakit jantung mengalami peningkatan, dari 0,5% pada tahun 2013 menjadi 1,5% pada tahun 2018.

Faktanya, penyakit jantung merupakan beban biaya yang besar. Berdasarkan statistik BPJS kesehatan tahun 2021, belanja kesehatan terbesar untuk penyakit jantung adalah 7,7 triliun. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam pengobatan penyakit jantung.

Hal ini pula yang dilakukan Siloam Hospital Group dengan menyelenggarakan simposium ilmu kardiovaskular terkait mata kuliah terkini, dan bekerja sama dengan institusi medis internasional. Gambar Penyakit Jantung (freepik.com/shaynech13)

Simposium ini dihadiri sekitar 500 orang, meliputi dokter spesialis, perawat dan tenaga kesehatan, serta masyarakat umum. Simposium ini merupakan hasil kerjasama 4 RS Siloam yaitu RS Siloam Lippo Village, RS Siloam Kebun Jeruk, RS Siloam Heart Diagram Cinere, dan RS Siloam TB Simatupang.

Keempat rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit dengan program kardiovaskular terbaik dan telah berhasil melakukan lebih dari 5.700 tindakan kateterisasi (PCI) dan lebih dari 1.400 tindakan pencangkokan bypass arteri koroner (CABG) hingga hari ini, Sabtu (19/11/23) di Jakarta.

CEO Siloam Hospital Group, Caroline Riady, menekankan perlunya peningkatan kualitas kardiologi di Indonesia. Caroline Riady percaya bahwa kemajuan yang dicapai dalam penelitian dan pengembangan teknologi akan mendorong kolaborasi, berbagi pengetahuan dan mendapatkan pengalaman dalam kualitas teknologi, pengetahuan dan dukungan terkait penyakit kardiovaskular dan pembangunan Indonesia.

Caroline mengatakan, “Melalui rangkaian seminar yang menghangatkan hati ini, kami berharap layanan kesehatan internasional dapat diakses oleh para dokter, perawat, dan praktisi lainnya agar lebih memahami arah layanan kesehatan di Indonesia.”

READ  Mengapa Marak Kasus Anak Nekat Bunuh Diri, Psikolog Ungkap Penyebab dan Pencegahannya

Dijelaskannya, kerja sama antar dokter menjadi penting, apalagi untuk hasil medis yang lebih baik bagi pasien, kerja sama antar institusi medis juga sangat diperlukan selain untuk mendukung program pemerintah untuk Indonesia sehat.

“Kami akan terus mendengarkan kebutuhan para dokter dan staf serta tetap berkomitmen untuk mendukung pekerjaan para dokter dan layanan mereka melalui peningkatan kesadaran dan pendidikan,” kata Caroline Riady, Group CEO Siloam Hospitals.

Dr. Dicky Alighery SpBTKV, selaku ketua Simposium Kardiologi dan Bedah Kardiovaskular menambahkan, harapannya partisipasi seluruh dokter dapat meningkatkan pengobatan penyakit jantung di Indonesia.

Namun, perawatan kardiovaskular berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Beberapa di antaranya adalah prosedur cryoablasi untuk aritmia, implantasi Alat Bantu Ventrikel Kiri (LVAD) untuk gagal jantung, dan pembedahan invasif minimal seperti Intervensi Koroner Perkutan (PCI) atau kateterisasi koroner.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, stroke, penyakit jantung, dan gagal jantung adalah 15 per 1.000 penduduk atau sekitar 4,2 juta orang menderita penyakit jantung. . .

Selain itu, Caroline juga mengatakan bahwa hasratnya adalah untuk lebih meningkatkan pengobatan penyakit jantung dan dia memiliki 4 departemen kardiologi dan pelatihan rutin di bidang bedah dan bedah jantung, termasuk banyak kasus kompleks.

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *