Pelurus Rambut Tingkatkan Risiko Kanker Rahim, Kok Bisa?

Suara.com – Penelitian besar menunjukkan bahwa produk pelurus rambut meningkatkan risiko terkena kanker serviks, dan lebih berbahaya bagi perempuan kulit hitam.

Setidaknya 33.000 wanita berusia 35 hingga 74 tahun disurvei oleh National Institutes of Health untuk melihat risiko mereka terkena kanker payudara dan penyakit lainnya.

Penelitian tersebut mengikuti gaya hidup para wanita tersebut selama 11 tahun, dan hasilnya para peneliti menemukan tingginya tingkat penggunaan pelurus rambut pada 378 penderita kanker.

Disebutkan Direktur, Selasa (18/10/2022) risiko ini meningkat sebesar 4 persen, hampir dua kali lipat risiko pada wanita yang tidak menggunakan alat pelurus rambut, yakni 1,64 persen. Metafora kanker (pixabay)

Kanker adalah jenis kanker langka dan sulit diobati yang terjadi di rahim. Faktanya, kematian akibat kanker di AS meningkat pesat, terutama di kalangan perempuan kulit hitam, menurut perkiraan terbaru dari National Cancer Institute.

Kanker sendiri tumbuh pada kulit atau dinding rahim yang ditandai dengan tumbuhnya tumor ganas. Secara umum, kanker rahim terbagi menjadi dua kategori, yaitu kanker endometrium dan sarkoma rahim.

Terlepas dari banyaknya bahan kimia dalam pelurus rambut, pelurus rambut memiliki risiko. Namun pewarna rambut mengandung formaldehida, sejenis karsinogen penyebab kanker.

Penelitian ini masih bersifat observasional, artinya para peneliti mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui apakah bahan kimia dalam produk pelurus rambut secara langsung menyebabkan kanker atau hanya kebetulan saja.

READ  Anak Alami Sesak Napas? Waspada Gejala Pneumonia

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *