JAKARTA – Rencana OpenAI untuk memperkenalkan GPT Store sempat tertunda karena kejutan hingga akhir tahun 2023. Pesaing Google Play Store dan Apple App Store ini hampir dipastikan tidak akan diluncurkan pada tahun ini.
“Kami berharap dapat meluncurkan aplikasi ini pada November 2023, namun terjadi serangkaian kejadian tak terduga yang menempatkan kami pada posisi sulit,” tulis CEO OpenAI Sam Altman pada Senin (12/04/2023), seperti dikutip Gizmodo.
Langkah tak terduga yang disebutkan Sam Altman adalah pemecatannya sebagai CEO OceanAI. Pemecatan tersebut menyebabkan kekacauan bahkan ketika Microsoft, sebagai pemilik mayoritas OpenAi, akhirnya mengangkat Sam Altman sebagai CEO OpenAI.
Tertundanya peluncuran toko GPT berdampak pada kepercayaan masyarakat. Pasalnya, sejak hebohnya PHK, banyak pihak yang khawatir program OpenAI akan terganggu.
“Penundaan ini bertentangan dengan narasi mereka bahwa pergantian kepemimpinan tidak akan mempengaruhi reformasi yang mereka buat,” kata Gizmodo.
Seperti diberitakan sebelumnya oleh Washington Post, toko GPT akan menjadi pasar digital di mana masyarakat dapat memilih kecerdasan buatan atau robot berbicara atau chatbot yang mereka butuhkan. “Upaya ini adalah cara AI untuk memberikan lebih banyak manfaat dalam kehidupan masyarakat,” kata Sam Altman seperti dikutip Washington Post, Rabu (11/8/2023).
Pencipta chatbot ChatGPT mengatakan, produk AI saat ini digunakan oleh 92 persen perusahaan Fortune 500. Selain itu, menurutnya, sudah ada lebih dari 100 juta orang yang menggunakan ChatGPT.
Untungnya hal tersebut dirasa belum cukup karena saat ini ChatGPT masih belum banyak digunakan. Ia kemudian berpikir untuk membuat toko GPT di mana masyarakat bisa mengakses berbagai aplikasi AI. “Kami percaya dapat memberi Anda alat yang tepat untuk melakukan sesuatu yang luar biasa,” kata Sam Altman.