Liputan6.com, Jakarta – Microsoft diam-diam meluncurkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) Copilot untuk perangkat Android.
Aplikasi Copilot untuk Android dapat diunduh dari Google Play Store dan diinstal secara terpisah dari aplikasi seluler Bing.
Pelacakan Tekno Liputan6.com, Jumat (28/12/2023), Aplikasi Android Copilot mirip dengan aplikasi seluler chatbot ChatGPT.
Namun, selain membuat gambar dengan teknologi DALL-E 3 Copilot, ia juga memiliki kemampuan seperti membuat draf teks untuk email dan dokumen.
Pengguna AI Copilot juga memiliki akses ke model terbaru OpenAI, GPT-4, yang merupakan fitur berbayar dari ChatGPT.
Namun menurut The Verge, aplikasi Copilot versi seluler hanya tersedia di perangkat Android dan belum dirilis untuk pengguna iOS.
Namun pengguna iPhone atau iPad sudah bisa menggunakan aplikasi Bing untuk mengakses fitur Copilot yang ada.
FYI, pada November 2023, Microsoft memutuskan untuk mengganti nama Bing Chat menjadi Copilot.
Perubahan ini terjadi setelah Microsoft mencoba memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian dari mesin pencari Bing dengan antarmuka obrolan yang mirip dengan ChatGPT.
Microsoft memulai inovasi besarnya dalam pengembangan kecerdasan buatan dengan Bing Chat awal tahun ini, namun kini, meski belum genap setahun sejak Bing Chat, Microsoft lebih memilih untuk mendefinisikan produknya dengan Copilot.
Perubahan nama ini terjadi hanya beberapa hari setelah OpenAI mengumumkan bahwa 100 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggunya, yang menggarisbawahi intensitas persaingan antara Microsoft dan OpenAI di bidang asisten AI.
“Bing Chat dan Bing Chat Enterprise sekarang akan menjadi Copilot,” kata General Manager Microsoft 365 Colette Stallbaumer kepada The Verge, Jumat (17/11/2023).
Perubahan ini mencerminkan strategi Microsoft untuk bersaing dengan ChatGPT dan memposisikan Copilot sebagai pilihan yang menarik bagi konsumen dan bisnis.
Microsoft menawarkan dua jenis Copilot: versi gratis dan versi berbayar, Copilot untuk Microsoft 365. Versi gratisnya dapat diakses dari Bing dan Windows, tetapi memiliki domain khusus di kopilot.microsoft.com.
Pengguna bisnis login ke Copilot dengan Entra ID, sedangkan konsumen memerlukan akun Microsoft.
Hal ini merupakan upaya Microsoft untuk merespon popularitas ChatGPT dan memastikan produknya tetap relevan dan kompetitif di pasar yang semakin kompetitif.
Dengan rebranding terbaru ini, Copilot akan menjadi entitas independen. Ini memungkinkan pengguna mengakses Bing tanpa membukanya. Bing sekarang hanyalah bagian dari dukungan Copilot.
Langkah ini merupakan perubahan yang menarik mengingat upaya Microsoft untuk mempromosikan Bing Chat sebagai bagian baru dari mesin pencarinya dan mengambil pangsa pasar dari Google.
Meskipun Copilot tidak lagi mengandalkan Bing sebagai gateway-nya, Microsoft menegaskan bahwa Bing tetap menjadi teknologi yang mendukung berbagai pengalaman Copilot.
Direktur komunikasi Microsoft Caitlin Roulston mengatakan Bing tetap menjadi pemimpin dalam industri pencarian.
Di awal peluncuran Bing Chat, Microsoft melakukan tanya jawab internal untuk mendapatkan wawasan tentang respons pencarian AI.
Yusuf Mehdi, kepala pemasaran konsumen Microsoft, menjelaskan mengapa mereka memilih merek Bing saat ini.
Mehdi menyoroti nilai-nilai positif merek Bing, termasuk namanya yang menarik, kesederhanaan, jangkauan global, dan nilai merek sekitar US$200 juta.
Meskipun Bing tidak lagi menjadi titik masuk utama bagi Copilot, masih belum jelas seberapa sukses pencarian AI bagi Microsoft.
Saat ini, Google terus mendominasi pasar pencarian dengan lebih dari 91 persen, menunjukkan bahwa persaingan di bidang ini masih kuat.
Perubahan merek ini mencerminkan strategi Microsoft untuk mengembangkan dan memposisikan Copilot sebagai entitas independen sekaligus memanfaatkan teknologi dan merek Bing.