HEADLINE: Waspada Lonjakan Kasus COVID-19 Saat Libur Panjang Nataru, Antisipasinya?

Liputan6.com, Jakarta – Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 akan segera tiba. Bahkan, karena dimulainya liburan sekolah, beberapa keluarga sudah mulai berlibur di dalam dan luar negeri.

Pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini, pemerintah memperkirakan akan terjadi peningkatan perpindahan penduduk dibandingkan tahun lalu. 107 juta penduduk Indonesia diperkirakan akan berpindah dalam beberapa hari hingga minggu ke depan.

“107 juta (pergerakan warga). Naik 143 persen dari tahun lalu (Nataru),” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Manco PMK) Mehdijar Effendi pada Senin, 11 Desember 2023, di Istana Kepresidenan Jakarta. Jakarta. Kata di kompleks. .

Meningkatnya pergerakan massal orang juga meningkatkan risiko peningkatan penularan infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Selain itu, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan kasus mengalami peningkatan sejak minggu ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023. Situasi ini juga banyak ditemukan di negara tetangga seperti Malaysia.

Di Malaysia sendiri, pemerintah setempat mengimbau penggunaan masker pada 13 Desember 2023 setelah terjadi peningkatan kasus COVID-19 pada 3-9 Desember menjadi 12.757. Pada periode yang sama tahun lalu, kasusnya ‘hanya’ 6.796.

“Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Tindakan pencegahan ini untuk melindungi tidak hanya diri sendiri tetapi juga keluarga, tetangga, dan teman dekat dari risiko tertular COVID-19. Hilang,” kata orang Malaysia. Kementerian Kesehatan seperti dilansir Malay Mail.

Sementara di Indonesia, per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 bertambah 35-40 kasus. Sedangkan rumah sakit tersebut memiliki 60-131 pasien COVID-19 yang dirawat. dengan tingkat okupansi rumah sakit 0,06% dan angka kematian 0-3 kasus per hari.

Kemudian data terakhir menunjukkan penambahan kasus corona sebanyak 200 kasus COVID-19 per hari.

Angka nasionalnya ratusan, lebih dari 200 per hari, jelas Menteri Kesehatan RI Bodi Gunadi Sadekan, Kamis, 14 Desember 2023 di Jakarta.

Meski terjadi peningkatan kasus COVID-19, Menteri Kesehatan Bodi mengatakan kategori tersebut masih dalam batas normal. Perhitungan ini dilakukan sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“WHO kasih level 1, level 2. Sebelumnya level 1 itu 20 kasus positif per 100 ribu per hari. ” tambah

“Kalau sehari 200 kasus, itu masih jauh. Masih dalam batas normal seperti flu biasa,” ujarnya. Tidak ada batasan gerakan.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksuno Harboono mengatakan meski kasus COVID-19 meningkat namun masih terkendali. Jadi tidak ada pembatasan pergerakan.

“Belum ada pembatasan. Ya, (kasus COVID) masih terkendali,” kata Dante di Istana Negara, Jakarta, beberapa hari lalu.

Melihat tren peningkatan kasus COVID-19 serta pergerakan yang besar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menyurati pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan untuk waspada.

Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat edaran (SE) tentang peningkatan kewaspadaan terkait peningkatan jumlah kasus COVID-19.

UK yang dimaksud meliputi kepala dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, kepala kantor kesehatan pelabuhan (HCO), kepala laboratorium kesehatan masyarakat, direktur rumah sakit, kepala puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FHCF) di Indonesia.

Surat edaran ini ditujukan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, kantor kesehatan pelabuhan dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran terhadap peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia, kata Kepala Dinas Komunikasi dan Pelayanan Publik. Biro, Dr. Sethi Nadia Tirmizi, M.Appd.

Kementerian Kesehatan dalam SE menanyakan:

1. Memantau perkembangan situasi dan informasi COVID-19 melalui saluran resmi https://detikemerging.kemkes.go.id (update perkembangan kasus); dan https://covid19.who.int/ (pembaruan perkembangan kasus global).

2. Memastikan petugas kesehatan yang bekerja di titik masuk mendapat perlindungan optimal dengan menyelesaikan vaksinasi COVID-19 dosis primer dan lanjutan (booster) sesuai resep.

READ  4 Zodiak yang Malu Ungkapkan Cinta, Cek Ada Gebetan Kamu Enggak?

3. Memantau tren peningkatan kasus influenza-like disease (ILI) – infeksi saluran pernapasan akut berat (SARI), pneumonia, dan suspek COVID melalui surveilans berbasis indikator (IBS) dan surveilans berbasis kejadian (EBS) pada tanggal 14 Oktober 2023 .-19. Aplikasi atau Pengawasan Sentinel ILI-SARI.

4. Memastikan seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan lain di wilayah operasinya mendeteksi kasus aktif dan inaktif, serta laboratorium menggunakan RDT-Ag COVID-19 dan RT-PCR. Lanjutkan dengan ujian.

5. Memastikan tenaga kesehatan, tenaga medis, dan tenaga lain yang bekerja di fasilitas kesehatan terlindungi secara optimal dengan melengkapi vaksinasi COVID-19 dosis primer dan lanjutan (booster) sesuai resep.

6. Memastikan seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan lain di wilayah operasinya tetap memberikan layanan vaksinasi COVID-19, dan memastikan ketersediaan vaksin.

7. Menindaklanjuti laporan penemuan kasus COVID-19 dari fasilitas kesehatan sekaligus menelusuri kontak erat.

Atas imbauan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Jawa Barat (Jabbar) menyatakan telah meminta seluruh fasilitas kesehatan untuk melaporkan jumlah pasien penyakit virus corona baru 2019 (COVID-19). Bersiaplah untuk mengharapkan peningkatan. .

Tak hanya rumah sakit, fasilitas kesehatan yang dibidiknya mulai dari klinik, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) hingga rumah sakit daerah.

“Tanggal 11 Desember kami langsung melayangkan surat edaran untuk mengingatkan seluruh fasilitas kesehatan yang ada agar menyiapkan tenaga kesehatan dan alat kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Wini Adani Devi, Selasa 12 Said di Bandung, Desember 2023.

Agus Doi Susanto, Direktur Utama RS Persahabatan Jakarta, kemudian mengatakan bahwa mereka sudah memiliki prosedur operasi standar (SOP) untuk menangani lonjakan kasus COVID-19.

“Kami sudah memiliki SOP peningkatan kasus Covid yang memerlukan rawat inap. Jumat (15/12/2023), Agus kepada Health Liputan6.com menyampaikan melalui pesan singkat: “Pasien Strategi pengurangan jumlah kamar rawat inap secara bertahap semakin berkembang. dari Tahap I hingga Tahap IV.”

Agus juga menyampaikan bahwa RS Preshabton telah mengembangkan Instalasi Gawat Darurat (UGD).

“RS kami siap seperti IGD. Dari sisi SDM (sumber daya manusia), kami rutin merawat pasien COVID, dan SOP sudah ada.”

Sedangkan terkait obat-obatan, RSUP akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemkes) untuk ketersediaannya.

“Kami berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk ketersediaan obatnya,” ujarnya.

Subtipe EG.5 mendominasi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini. Subvarian EG.5 berasal dari varian Omicron dan telah diklasifikasikan sebagai varian of interest (VoI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Subtipe ini memiliki varian genetik yang diperkirakan mempengaruhi gambaran klinis virus. Dari informasi yang dihimpun Kementerian Kesehatan RI, ciri-ciri subtipe EC.5 adalah dapat menyebabkan peningkatan kasus dan terhindar dari kekebalan sehingga mudah menular, namun tingkat keparahannya tidak ada perubahan.

Buddy menegaskan, varian EG (EG.1 hingga EG.5) bukanlah varian baru COVID melainkan masih ‘keturunan’ Omicron.

“Yang ingin saya sampaikan di sini, ini bukan varian baru. Sub varian EG, variannya masih Omicron, ciri-cirinya cepat menular, tapi angka kematiannya sangat rendah. mengaku. Pergi ke rumah sakit dan mati,” klaimnya.

Senada dengan Buddy, ahli epidemiologi dari Universitas Erlanga (UNAIR) mengatakan, tingkat keparahan subtipe ini termasuk rendah. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak khawatir.

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir karena tingkat keparahan pada subformulir ini rendah, kata ahli epidemiologi Vindhu Poornomo, dilansir Antara.

Vindhu menegaskan, gejala yang terlihat pada kasus Omicron EG.5 tergolong ringan dan sebagian besar tidak menunjukkan gejala. Misalnya.5 Jangan membebani fasilitas kesehatan secara berlebihan.

Melihat ciri-ciri EG.5, Windhu mengatakan kemunculan subtipe EG.5 tidak membebani fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.

READ  5 Jenis Aplikasi yang Bakal Bikin Trafik Internet Operator Melonjak saat Natal dan Tahun Baru

Meski kasusnya meningkat, namun tekanan terhadap fasilitas kesehatan di rumah sakit tidak terlalu besar. Ketersediaan ruang isolasi masih kurang dari 60 persen, belum mencapai angka kritis seperti kasus sebelumnya, ujarnya. . EG.5 Penyisipan RI yang dibawa oleh PPLN

Buddy mengatakan varian EG.5 masuk ke Indonesia dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). “Dari mana asalnya? Apalagi dari perjalanan ke luar negeri,” kata Buddy.

Saat ini, 89 negara di seluruh dunia telah melaporkan keberadaan EG.5 dan ini mewakili 51,6% dari seluruh rangkaian genom yang diserahkan ke Inisiatif Global tentang Berbagi Data Influenza (GISAID).

Perlu ditegaskan, COVID-19 masih ada pada kita, sehingga varian-varian baru akan bermunculan dari waktu ke waktu. Itu sebabnya pengawasan multidisiplin menjadi bagian penting dalam pengendalian COVID-19, kata WHO. Mantan Direktur Penyakit Menular Asia Tenggara. Tjandra Yoga Aditama kepada Health Liputan6.com, Jumat (15/12/2023).

Meski angka kematiannya rendah, ahli epidemiologi Dickie Bademan mengingatkan masih ada kelompok yang berisiko tertular COVID-19. Siapa yang termasuk dalam kelompok rentan tidak berubah sejak pandemi terjadi.

“Siapa saja kelompok rentannya? Tidak ada perubahan pada kelompok rentan yaitu anak-anak, terutama anak-anak di bawah usia tiga tahun. Kita tahu saat ini banyak dari mereka yang belum mendapatkan vaksin dasar karena berbagai alasan. Apakah.”

Lalu ada pula penderita penyakit penyerta yang belum mendapat vaksin atau sudah divaksin tapi belum mendapat booster. Mereka sangat rentan, apalagi jika sudah berusia di atas 60 atau 65 tahun, jelas Dickie.

Karena COVID-19 masih berbahaya, terutama bagi kelompok rentan, Dickey pun mengingatkan mitigasi yang perlu dilakukan.

Jadi intinya vaksinasi harus dipercepat. Vaksinasi primer untuk anak-anak atau siapapun yang belum, termasuk vaksinasi booster untuk kelompok rentan. Dan itu semua harus ditanggung pemerintah.

“Itu harus menjadi program pemerintah, bukan pembayaran. Karena jika tidak, kita akan ketinggalan ‘kereta’ dalam melindungi masyarakat di masa booming Natal ini,” kata Dickey.

Setelah melihat tren peningkatan kasus COVID-19, Kementerian Kesehatan mendorong masyarakat untuk menyelesaikan vaksinasi ulang dan booster.

Pada bulan Desember 2023, Maxi-Ren Rondonovu, direktur jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit, mengatakan: “Saat ini kami melihat peningkatan yang signifikan (dalam kasus), kami berharap seluruh masyarakat dapat segera mendapatkan vaksinasi, dosis penuh atau booster.” akan pergi.”

Vaksinasi bermanfaat dalam meningkatkan antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan terhadap tingkat keparahan dan kematian akibat infeksi COVID-19. Ia meminta masyarakat tidak menunda vaksinasi COVID-19.

“Segera lakukan vaksinasi, jangan ditunda-tunda karena virus ini cepat menyebar sehingga sangat berbahaya bagi keluarga dan orang di sekitar Anda,” kata Maxey.

Vaksinasi dosis lengkap dan booster dapat diperoleh secara gratis di puskesmas, rumah sakit, atau pos vaksinasi terdekat di wilayah masing-masing. Cara mendapatkannya mudah, sasaran hanya perlu menunjukkan KTP atau tanda pengenal lainnya kepada petugas vaksinasi.

Ia menambahkan, jenis vaksin yang bisa digunakan masyarakat adalah vaksin produksi dalam negeri yaitu Inavac dan Indovac. Keduanya telah mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM sehingga terjamin aman, terstandar, dan efektif. 4,1 juta vaksin COVID-19 tersedia.

Dent juga menanggapi isu tidak tersedianya vaksin COVID-19 di banyak fasilitas kesehatan seperti klinik dan puskesmas. Menurutnya, saat ini sudah tersedia sekitar 4,1 juta vaksin.

“Saat ini ada sekitar 4,1 juta vaksin yang nantinya akan didistribusikan untuk diharapkan dapat digunakan di masyarakat.”

Selain faskes yang bersiaga, juga akan ada faskes pada jalur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

READ  Sinyal Menopause Muncul Saat Usia 40 Tahun, Dokter: Tak Perlu Takut

“Kami sedang mengembangkan fasilitas kesehatan di jalur Nataru. Kemudian kami juga melakukan asesmen untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai jumlah kasus COVID yang sedikit meningkat, untuk berjaga-jaga,” kata Dante saat ditemui. di Jakarta.

Layanan vaksinasi juga akan tersedia di fasilitas kesehatan yang disediakan Kementerian Kesehatan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui penyebaran COVID pasca lonjakan kasus yang terjadi saat ini di Indonesia.

“Yang akan dikembangkan Kementerian Kesehatan adalah membuka (layanan) vaksinasi kepada masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi (primer) dan booster,” kata Mahdejar, Senin, 11 Desember 2023, di Istana Negara, Jakarta.

“Kami selanjutnya akan menyiapkan 143 pos repatriasi Nataru lagi sesuai kebijakan Kementerian Kesehatan.”

Kementerian Kesehatan RI sedang bersiap untuk memberikan vaksin booster ketiga atau vaksinasi COVID dosis ke-5 kepada masyarakat. Rencana ini menyusul peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia saat ini akibat varian EG.5.

Nadia mengungkapkan, rencana lengkap vaksinasi COVID dosis ke-5 masih dalam pembahasan. Waktu pelaksanaan dan kelompok masyarakat mana yang akan diprioritaskan belum diketahui secara pasti.

Vaksin booster ketiga pertama kali dibahas dengan meninjau rekomendasi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Terkait hal tersebut, WHO telah mengeluarkan rekomendasi terkini mengenai vaksinasi COVID-19.

Karena kemarin WHO mengeluarkan rekomendasi baru, kata Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com pada Kamis, 14 Desember 2023 melalui SMS.

Selain vaksinasi, langkah penting lainnya untuk mencegah paparan COVID-19 adalah dengan menerapkan kembali protokol (prokes) kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Hal tersebut diungkapkan Profesor Buddy Harianto dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Sosialisasi penggunaan masker dan tindakan perawatan kesehatan lainnya harus digalakkan lagi di media. Sosialisasi kembali dapat digalakkan melalui media, seperti iklan TV. Contohnya adalah penyematan pesan pada iklan tentang multivitamin.

Buddy menilai TV menjadi pilihan karena menawarkan beragam saluran yang bisa ditonton orang di rumah.

Selain itu, kata dia, media sosial seperti Instagram juga bisa digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.

“Jangan lupa, cuci tangan perlu digiatkan kembali. Toh kita sudah terbiasa menyentuh lift, eskalator, dan sebagainya. Sekarang kita bisa melakukan apapun yang kita mau,” kata Buddy.

Ia juga mengingatkan, akses terhadap fasilitas cuci tangan harus disediakan kembali.

“Perlu diperbanyak akses terhadap fasilitas cuci tangan. Atau perlu diperbanyak penyediaan hand sanitizer. Itu perlu tersedia lagi,” imbuhnya.

Bagi orang yang gejala flunya diduga mirip dengan COVID-19, Buddy menyarankan untuk tetap berada di rumah hingga sembuh. Setelah sembuh boleh keluar rumah, namun disarankan tetap memakai masker.

Untuk mengetahui penularan COVID-19, Menteri Kesehatan Bodi mengimbau mereka yang memiliki gejala flu dan batuk segera menjalani tes PCR. Jadi Anda bisa tahu apakah Anda positif COVID-19 atau tidak.

“Kalau sakit seperti batuk pilek, tes PCR saja,” kata pria 59 tahun itu.

“Nah, kalau hasilnya positif (COVID), jangan khawatir. Tetap isolasi saja agar tidak menulari rekan kerja atau keluarga.”

Menurut Buddy Gunadi, masa isolasi mandiri bagi mereka yang positif COVID-19 bisa berlangsung sekitar 5-6 hari. Obat-obatan juga tersedia di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit.

“Butuh waktu 5-6 hari untuk pulih, lagipula dia sudah punya obat di rumah sakit,” ujarnya.

Selain itu, jangan lupa memakai masker saat sedang batuk dan flu.

“Kalau teman-teman mengira dia batuk atau tetangganya batuk atau mau ke luar negeri, tidak ada salahnya kita sedikit lebih konservatif dalam memakai masker. Ya, mengurangi risiko (COVID),” kata Menkes Budi. .

You May Also Like

About the Author: Dea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *