BAKTI Kominfo Targetkan 5.618 BTS 4G Sudah Layani Masyarakat di Wilayah 3T pada 2024

Liputan6.com, Jakarta – Badan Telekomunikasi dan Akses Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) menargetkan 5.618 base receiver station (BTS) akan dibangun pada tahun 2024.

Hal ini merupakan upaya BAKTI Cominfo dalam mempercepat bergulirnya konektivitas digital melalui pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah perbatasan, terpencil, dan tertinggal (3T).

Direktur Utama BAKTI Cominfo Fadhilah Mathar juga mengatakan, Satelit Negara Republik Indonesia atau Satria-1 akan mulai beroperasi dan menjangkau layanan pemerintah, khususnya di wilayah 3T, pada akhir tahun ini.

Berdasarkan siaran persnya, Senin (18/12/2023), Satria-1 sebelumnya diluncurkan pada 18 Juni 2023 dan berkapasitas 150 Gbps.

“Satria-1 yang terbesar di Asia dan ke-5 di dunia dengan kapasitas 150 Gbit/s dapat digunakan sebagai layanan akses Internet untuk 37.000 titik dengan kecepatan 5 Mbit/s,” kata Fadhilah. .

Untuk mendukung pengoperasian satelit ini, telah dibangun 11 stasiun bumi (gateway) di beberapa wilayah seperti Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura.

BAKTI Cominfo juga memastikan akan menyelesaikan proyek pembangunan BTS 4G di kawasan 3T.

Untuk itu, mereka berkoordinasi dan mendapat dukungan dari Kelompok Jamdatun Kejaksaan Agung dan Satgas BAKTI berupa peninjauan dan pendampingan dalam mempertimbangkan setiap opsi dan langkah.

Setelah proses selesai dan berdasarkan dukungan serta rekomendasi Satgas BAKTI Kominfo, komitmen tersebut diwujudkan dengan penandatanganan kontrak pengoperasian dan pemeliharaan dengan mitra penggunaan BTS 4G.

Penandatanganan kemitraan pengelolaan BTS 4G sempat tertunda hingga pertengahan tahun 2023 karena adanya litigasi.

“Dalam rangka melayani saudara-saudara kita di wilayah 3T, kami menargetkan 5.618 BTS beroperasi pada tahun 2024 dan dapat memetik manfaatnya,” kata Fadila.

“Pengoperasian BTS 4G ini pasti akan sejalan dengan aspek hukum, kepatuhan dan peraturan keuangan pemerintah,” tutupnya.

READ  Peta GTA 6 Berukuran 2 Kali Lebih Besar dari GTA 5 dengan 3 Kota Besar, Salah Satunya Vice City

Fadhilah juga mengingatkan, selain pemerataan infrastruktur digital, isu literasi juga harus ditingkatkan untuk menjembatani kesenjangan digital.

Oleh karena itu, menurutnya, dukungan dan kerja sama semua pihak, termasuk media massa, sangat diperlukan dalam meningkatkan literasi digital masyarakat.

“Digitalisasi bukan hanya soal pemerataan infrastruktur. Peningkatan literasi juga penting agar masyarakat bisa memanfaatkan infrastruktur digital yang ada secara efektif,” kata Fadhila.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kerja sama khususnya dari media massa untuk meningkatkan literasi masyarakat dan mengembangkan talenta digital, ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan BAKTI mempunyai amanah dan peran strategis dalam penyediaan infrastruktur dan layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berkeadilan.

Menurutnya, hal ini bukan perkara sederhana, karena menyangkut perencanaan, pengembangan, dan pemerataan koneksi digital.

Setelah itu, masih timbul pertanyaan bagaimana infrastruktur dan layanan TIK dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di sektor 3T.

Heru mengatakan BAKTI harus kembali meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam menjalankan mandatnya. Selain itu, perlu kerja sama dengan semua pihak, termasuk media.

“Media juga harus berperan besar dalam memberikan informasi yang baik kepada masyarakat dan mendorong mereka untuk menggunakan infrastruktur dan layanan yang dibangun BAKTI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh negeri,” kata Heru.

Sementara itu, dalam jumpa pers yang digelar Jumat pekan lalu, Fadhilah mengakui tahun 2023 bukanlah tahun yang mudah bagi BAKTI.

Diketahui, awal tahun ini BAKTI tersangkut kasus korupsi pembelian Base Transceiver Station atau BTS 4G di kawasan Kominfo 3T. Kasus tersebut membuat mantan Direktur Utama BAKTI Anang Latief dan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjadi tersangka.

READ  Meta Luncurkan Fitur Tanda Air untuk Produk AI, Apa Targetnya?

Gelombangnya sangat besar, ini bukan tahun yang mudah bagi kami di pengurus, di manajemen, untuk mencapai target tahun 2023, kata Fadhila.

Meski begitu, ia mengaku mendapat dukungan dari berbagai pihak pada tahun ini, terutama saat menjadi Ketua BAKTI, termasuk media dan industri.

“Meski masih ada kritik, tapi saya kira ini bagian dari dinamika pembangunan. Saya tahu kita semua berharap pengelolaan uang rakyat bisa efektif,” ujarnya.

“Jadi kami masih fokus pada beberapa kritik, beberapa solusi yang dibutuhkan teman-teman industri agar lebih baik dari sebelumnya,” kata Fadhilah.

Selain itu, pada tahun 2024, Fadhilah berharap lokasi BTS yang bermasalah hukum juga dapat terus dibangun dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Karena berbeda dengan penyediaan akses internet, lokasi BTS sebenarnya dibangun di daerah yang sangat tertinggal, terpencil, terpencil, terdepan dan terdepan,” kata Fadhila.

“Jadi benar desa-desa yang berpenduduk ratusan jiwa kini sudah menggunakan layanan seluler atau internet,” imbuhnya.

Fadhila menambahkan, BAKTI juga mengapresiasi dukungan dan kritik media terhadap kegiatannya. BAKTI berharap kedepannya dapat mempererat kerja sama antara Kominfo dan media massa.

Peran media sebagai pengawas juga membantu BAKTI untuk meluruskan niat awal BAKTI sebagai lembaga yang mengambil langkah proaktif terhadap Cominfo, kata Fadhila.

“Kami benar-benar bergerak menuju negara yang menjembatani kesenjangan digital ini dengan mengembangkan infrastruktur ICT,” tutupnya.

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *