Suara.com – Kehamilan seringkali menyebabkan ibu kehilangan nafsu makan di awal kehamilan karena merasa mual. Namun bagaimanapun juga, ibu hamil harus tetap mengonsumsi makanan bergizi. Bukan hanya untuk kesehatan Anda sendiri, tapi juga sangat diperlukan untuk tumbuh kembang janin.
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan nutrisi yang tepat saat hamil juga merupakan pencegahan paling efektif untuk mencegah anak stunting.
“Pada anak stunting bukan hanya perawakannya yang pendek, namun perkembangan kognitifnya juga terganggu. Akibatnya, anak tidak akan mampu bersaing dengan baik di masa depan. “Untuk itu diperlukan nutrisi yang tepat sedini mungkin, dimulai dari wanita usia subur atau sedang dalam program hamil, karena dibutuhkan sel telur yang berkualitas untuk menghasilkan anak yang berkualitas,” jelas komunikator kesehatan Dr Kalbe Nutritionals dalam siaran persnya. Ilustrasi dwarfisme (skalekar1992/Pixabay)
Dwarfisme adalah suatu kondisi dimana seorang anak tidak tumbuh atau tidak bisa tinggi untuk usianya, yaitu pada garis merah kurva KMS (Kartu Sehat). Penyebabnya adalah kekurangan gizi jangka panjang, termasuk saat hamil.
Dr Dewi mencatat, ibu hamil yang kurang gizi berisiko mudah jatuh sakit, lemas, lelah, dan lesu. Selain itu, pertumbuhan anak pada janin mungkin belum ideal. Salah satu masalah kesehatan ibu hamil di Indonesia, kata dr Dewi, adalah anemia atau kurang darah. Jika ibu mengalami anemia, maka ada risiko anak juga mengalami anemia dan berpotensi kurang cerdas.
Jatah yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 3 kali sehari. Sebaiknya juga bergizi dengan komposisi 1/3 porsi karbohidrat, 1/3 lauk pauk sumber protein, dan 1/3 sayur dan buah. Jumlah ini harus dibayar sedikit demi sedikit, tetapi lebih sering, misalnya dengan makan 5 sampai 6 kali sehari. Selain itu, ibu hamil juga membutuhkan camilan dua kali sehari.
“Kandungan nutrisi pada setiap porsi makanan harus diperhatikan, terutama protein. “Salah satu sumber protein yang mudah diserap dan dicerna adalah susu,” kata dr Dewi.
Susu ibu hamil bisa menjadi salah satu alternatif suplemen nutrisi bagi ibu yang belum memiliki nafsu makan selama hamil. Dr Dewi menyarankan untuk memilih susu yang mengandung DHA, kalsium, dan zat besi. Juga mengandung asam folat yang bermanfaat dalam pembentukan sumsum tulang belakang bayi sekaligus mencegah cacat tabung saraf, seperti tengkorak bayi tidak terbentuk.
“Untuk menjalani kehamilan yang sehat perlu diingat bahwa kehamilan bukanlah suatu penyakit, jadi jangan pantangan semua makanan, tapi jangan sampai kenyang juga, jadi pastikan asupan nutrisinya juga berkualitas. Ibu hamil juga memerlukan olahraga ringan, seperti jalan pagi dan senam hamil. “Istirahat yang cukup juga, kelola stres dan rutin periksakan status kehamilan Anda ke dokter spesialis kandungan,” sarannya.