JAKARTA – LinkedIn merilis informasi menarik bagaimana karyawan Apple yang resmi meninggalkan kantor perusahaan teknologi berlogo Apple itu memilih bekerja di Google.
LinkedIn telah menerbitkan beberapa data menarik tentang karyawan Apple yang memilih bekerja di Google setelah resmi meninggalkan kantor perusahaan teknologi berlogo Apple tersebut. Hindustan Times melaporkan pada Sabtu (25/11) bahwa data tersebut diolah dengan mempelajari jalur karier orang-orang yang saat ini bekerja di perusahaan teknologi ternama seperti Google, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, IBM, Tesla, dan Oracle. Netflix. , Nvidia, Tenaga Penjualan, Adobe, Intel, Uber.
Dari sana, rata-rata semua karyawan yang bekerja di berbagai perusahaan teknologi ternama sepertinya bekerja di sana, sehingga ada kemiripan mereka berpindah dari satu perusahaan teknologi ke perusahaan teknologi lainnya.
“Situasi seperti ini menunjukkan bahwa semua perusahaan teknologi berlomba-lomba merekrut tenaga ahli terbaik,” jelas LinkedIn.
Hanya saja ada pola tersendiri bahwa orang-orang yang pernah bekerja di Apple lebih memilih menggunakan Google dibandingkan tempat lain.
Google, yang sangat aktif menyambut karyawan Apple, menyambut baik situasi ini, kata Hindustan Times.
Riset ini juga mengungkap bahwa Meta milik Mark Zuckerberg menjadi perusahaan yang paling berminat melakukan perburuan pekerja. Metta diberkati oleh raja headhunter, LinkedIn, karena ia sering mengundang pakar dari tempat lain untuk bergabung. Apple sebenarnya berbeda karena menurut LinkedIn, mereka lebih cenderung mengembangkan bakat di perusahaannya daripada mencari ahli di perusahaannya. diperlukan.
Hanya saja Apple sebenarnya punya hubungan khusus dengan Intel. Banyak mantan karyawan Intel yang sebenarnya bekerja untuk Apple. Hal ini terjadi karena Apple dan Intel melakukan kerja sama di bidang teknologi.
Maka tidak mengherankan jika banyak karyawan Apple saat ini yang pernah bekerja di Intel. Hanya saja kerjasama tersebut berakhir pada tahun 2021.