Menkes Budi Ungkap Mengapa Pneumonia Bisa Mewabah di China

JAKARTA – Tingginya kasus pneumonia pada anak di Tiongkok menimbulkan kekhawatiran global. Menurut laporan Global Times, Rumah Sakit Anak Beijing menerima 9.378 pasien setiap hari dan telah penuh selama 2 bulan terakhir.

Selain itu, klinik rawat jalan, klinik anak-anak, dan unit pernapasan di beberapa rumah sakit di Beijing telah dipesan setidaknya selama tujuh hari. Gulir untuk detailnya.

Kasus misterius pneumonia pada anak-anak di Tiongkok telah mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta informasi lebih lanjut mengenai kasus tersebut. Ia juga meminta Tiongkok untuk lebih transparan mengenai virus ini, yang ia sebut sebagai COVID-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi angkat bicara soal penyakit paru-paru yang dialami Sadik. Menteri Kesehatan telah mengumumkan bahwa penyakit pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di Tiongkok bukanlah patogen baru seperti COVID-19.

“Kami menerbitkan surat edaran dan WHO juga memintanya. Terakhir, patogen di Tiongkok adalah patogen yang sudah ada sebelumnya. “Ini bukan virus atau bakteri baru, tapi virus dan bakteri lama,” kata Menkes kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, 29 November 2023.

Menteri Kesehatan menyatakan, penyakit paru-paru ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan dan manusia yang menyebabkan kebangkitan patogen tersebut.

“Kenapa ini terjadi? Pada saat itu, kondisi manusia dan lingkungan di Tiongkok memungkinkan munculnya kembali patogen. Jadi bukan sesuatu yang baru seperti COVID-19, bukan sesuatu yang baru seperti Ebola, ujarnya.

Menkes mengatakan ada pedoman WHO untuk memperkuat pengawasan guna mencegah peningkatan kasus pneumonia.

“Ada pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia untuk memperkuat pengawasan dan memastikan penggunaan peredam kejut yang tepat untuk penyakit seperti pneumonia,” ujarnya.

“Karena sudah ada obatnya (pneumonia). “Ada cara untuk mengeluarkannya,” katanya.

READ  3 Anak di Jakarta Terinfeksi Mycoplasma Pneumonia Seperti di China

Sementara itu, Menkes mengimbau para orang tua untuk memastikan imunitas anaknya baik. Salah satu caranya adalah dengan memastikan pola makan bergizi.

“Saya kira orang tua memberikan makanan yang cukup kepada anaknya untuk melawan virus dan bakteri. Ini penting untuk daya tahan tubuh yang baik,” kata Budi Gunadi Sadikin. Kementerian Kesehatan mendesak masyarakat untuk memperbarui vaksinasi mereka untuk mencegah peningkatan COVID-19. Jelang Natal 19. Situasi COVID-19 di Indonesia saat ini menunjukkan adanya peningkatan penularan mulai minggu ke-41 tahun 2023 atau 8-14 Oktober. VIVA.co.id 16 Desember 2023

You May Also Like

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *