4 Tingkat Ereksi Pria, Edukator Seks Umpamakan Seperti Tekstur Tahu hingga Timun

Liputan6.com, Jakarta – Disfungsi ereksi atau disfungsi ereksi memiliki empat tingkatan. Menurut seksolog Febrizky Yahya, setiap tingkat ereksi bisa dibandingkan dengan tekstur yang berbeda.

Pada tiga tingkatan pertama, penis yang tidak cukup kuat dianggap sebagai kondisi disfungsi ereksi. Sedangkan level keempat dianggap normal.

“(Tingkat) pertama itu seperti mengetahui, ketika melihat penis laki-laki Anda, seperti mengetahui bentuknya, disfungsinya sangat-sangat buruk,” kata Febri di Edumedy yang dikelola Self Relations. di Jakarta Selatan, Sabtu 2 Desember 2023.

Tahap kedua, disfungsi batang menyebabkan penis ereksi seperti pisang yang dikupas.

“Ini lembut sekali, tapi tidak selembut tahu.”

Sementara itu, pria stadium ketiga seringkali tidak menyadari bahwa dirinya mengalami disfungsi ereksi sehingga tidak berobat. Disfungsi ereksi derajat ketiga diibaratkan tekstur pisang yang tidak dikupas.

“Di level ketiga, susah banget (berhenti), ini bisa membuat anak senang, tapi tidak bisa membuatnya menyenangkan.”

Sedangkan suspensi pada tingkat keempat diibaratkan seperti ketimun. Ereksi dengan kekerasan mentimun dianggap normal.

“Ini perhentian yang baik untuk mengetahui cara pemupukan dan bisa menjadikannya enak, patokan timun,” jelas Febri.

Sebelumnya dijelaskan Febri, disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual secara konsisten dan berulang.

Prevalensi disfungsi ereksi di Indonesia sangat tinggi, yaitu 35,6 persen, dan angka kejadiannya meningkat seiring bertambahnya usia.

“Di Indonesia prevalensinya sangat tinggi, sepertiga pria Indonesia mengalami disfungsi ereksi.”

Sayangnya, hanya 50 persen pria yang mengetahui tanda dan gejala disfungsi ereksi.

“Meskipun 50% tahu, Anda tidak mau berobat, Anda malu dan bangga, padahal mereka tidak benar-benar dirawat.”

Disfungsi ereksi adalah bentuk disfungsi seksual yang paling umum terjadi pada pria, namun banyak kondisi yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

READ  Kebanyakan Cari Informasi Justru Rentan Bikin Ibu Cemas, Begini Solusinya

Selain disfungsi ereksi, masalah seksual lain yang kerap dihadapi pria adalah ejakulasi dini. Kondisi ini terbagi menjadi dua, yakni ejakulasi dini primer dan sekunder.

Ejakulasi dini primer adalah suatu kondisi yang muncul sejak lahir. Sedangkan pada ejakulasi dini yang kedua, keadaannya datang secara tiba-tiba, padahal aktivitas seksual normal.

“Bagi orang yang lahir prematur, hal ini terjadi saat sperma keluar dan masuk ke alat kelamin selama satu menit. Namun bagi pria yang cenderung membutuhkan waktu lama dan turun hingga dua menit, hal ini juga dianggap sebagai ejakulasi dini.”

Mirip dengan disfungsi ereksi, ejakulasi dini juga dialami oleh sepertiga pria di Indonesia.

Tak hanya pria, wanita juga bisa mengalami disfungsi seksual. Salah satu masalah seksual yang bisa dihadapi wanita adalah dispareunia.

Dispareunia adalah nyeri yang berulang dan terus-menerus selama, selama, atau setelah berhubungan seksual.

“Sakit saat penetrasi, namanya dispareunia, sakit seperti apa pun, enak, lalu sakit, jarang, hentikan. Bisa saja sakit terus, dua bulan sakit, ke dokter don. menurutku itu tidak normal.”

“Kalau bilang, ‘Misalnya pernikahan sakit di malam pertama, itu wajar,’ itu tidak normal kawan. Tidak ada sakit yang normal secara kesehatan, termasuk sakit saat masuk,” kata Febri.

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *