Viral Anggota TNI Cukur Rambut Sejumlah Siswa Tidak Beraturan

Purwakarta – Aksi anggota TNI yang salah memotong rambut sejumlah pelajar viral di media sosial. Para mahasiswa terlihat memotong rambutnya saat TNI menuduh mereka mengorganisir pertemuan dan memenggal kepala mahasiswa.

Usut punya usut, peristiwa itu terjadi pada Senin (4/9) di SMPN 1 Kecamatan Manis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dari tayangan video tersebut, terdengar protes anggota TNI karena pelajar yang mendapat hukuman tersebut protes karena yang melakukan hukuman adalah anggota Babinsa Kodem 0619 TNI Purwakarta.

Orang tua siswa pun langsung protes terhadap potong rambut ilegal tersebut. Hasil potong rambut tersebut membuat para orang tua murid kecewa dan marah.

Orang tua siswa yang meninggal tersebut mengatakan tindakan disipliner yang diterima putra mereka tidak dapat dibenarkan. Ia menilai, seorang anggota TNI harus berpedoman pada masyarakat dan tidak boleh melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat.

“Hukuman disiplin pada anak saya sudah saya terima, seperti yang saya katakan tadi, ketika anaknya menjadi nakal, orang tua secara rasional menerima sanksi tersebut, namun hatinya masih patah hati, mereka menerimanya, disiplin. Kasusnya bisa berbeda-beda. Sesuai dengan pendidikan , KPAI dikatakan, “kata Akta, Kamis, 7 September 2023.

Akta mengatakan Sekolah SMPN 1 Manis Purwakarta tidak bisa membenarkan hal tersebut. Meski anaknya salah menilai dan membutuhkan bimbingan, lanjut Dade, tindakan terbaik adalah dengan mengambil tindakan.

“Ada ulah di sekolah, anak saya bilang saya salah, saya tidak mau anak saya membentak orang tuanya ke guru, meski harus bicara ke pihak sekolah. Tidak ada jalan lain,” dia berkata.

Sementara itu, pihak sekolah meminta maaf kepada orang tua siswa atas potong rambut tersebut. Pihak sekolah mengakui hal ini sebagai kelalaian.

READ  Kementerian Agama Luncurkan Bantuan Penyelesaian Pendidikan untuk Pascasarjana

“Itu didasari ketidakpedulian, itu juga kelalaian Babinsa di sekolah. Saya di bupati saat itu, ada upacara, pelatih Babinsa sedang berjalan, jadi pelatihnya salah arah. Ini yang terjadi,” kata Yana. SMA 1 Manis Haryana.

Terpisah, Dandim 0619 Purwakarta Lethcom ARM Andi Ahmad Efendi mengatakan, pihaknya sudah melakukan mediasi dengan orang tua dan pihak sekolah. Ia yakin semua pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut bisa saling memahami.

“Tadi ada mediasi antara orang tua sekolah, lalu ada Maspeka dan semua sepakat kejadian kemarin dimediasi dan tidak ada masalah mengingat apa yang terjadi kemarin. Kita sama-sama tahu tentang kelakuan anak sekolah. Pihak sekolah bertanya untuk lowongan. Babinsa untuk mengisi. “Mengamati dan memerintahkan upacara,” katanya.

Andy menjelaskan, tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan. Praktek ini dinilai tidak tepat pada saat latihan yang dilakukan anggota TNI. Namun kejadian tersebut juga menyebabkan kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dan Babinsa.

Ia menyimpulkan: “Babinsa memahami perlunya mendiskusikan pembangunan dengan orang tua dan sekolah sebelum memotong rambut, dan kami tahu bahwa kami harus bekerja sama di masa depan. Untuk meningkatkan generasi berikutnya.” .

Pada saat yang sama, beberapa siswa mengalami trauma. Sedangkan siswa yang memotong rambut Babinsa berjumlah 90 orang.

Laporan: Agun Prostiv

Baca artikel bacaan menarik lainnya di tautan ini. Kunjungan Danpasmar 1 Brigjen Umar Farooq dari US Navy Apa yang dibicarakan? VIVA.co.id 7 Des 2023

You May Also Like

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *