Perguruan Tinggi NU Perkuat Ekosistem Digitalisasi Pendidikan

JAKARTA – Zaman terus berubah, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, perguruan tinggi juga perlu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah digitalisasi di bidang pendidikan.

Menghadapi tantangan digitalisasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Agama RI dan Lembaga Pendidikan Tinggi Nadhlatul Ulama (LPT PBNU) menyelenggarakan Simposium Nasional bertemakan digitalisasi. digitalisasi Perguruan Tinggi Nadhlatul Ulama (PTNU-Simposium) dengan topik: Transformasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan berkumpulnya para pimpinan dan perwakilan civitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama se-Indonesia dalam simposium ini penting untuk memperkuat upaya dunia pendidikan tinggi memperkuat Indonesia.

Baca Juga: Top 6 Sekolah Kedinasan di Jatim Nomor 1 sampai 4 Menjadi Resmi Kemenhub

“Melalui simposium ini, kampus-kampus yang berada di bawah naungan NU yang berjumlah hampir tiga ratus perguruan tinggi dapat saling bertukar pikiran, pengalaman dan best practice serta bersama-sama mewujudkan kampus NU yang senantiasa memenuhi kebutuhan dunia global saat ini,” kata Menko Perekonomian. Pendidikan; Budaya adalah bisnis sekaligus bisnis. Sedangkan simposium PTNU di Batavia rencananya akan diperkenalkan pada Rabu (29 November 2023).

Nadiem menambahkan, dunia akan bertindak sangat cepat terhadap perkembangan teknologi, perubahan demografi, pertumbuhan ekonomi, dan perubahan dinamika sosial dan budaya. Dijelaskannya, perubahan tersebut memerlukan perguruan tinggi yang sesuai dengan semua studi di Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul dengan kompetensi zaman.

Mendikbud juga mengapresiasi para pimpinan dan seluruh dosen di NU yang mendorong mahasiswa untuk mengikuti program Kampus Merdeka. Nadiem berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah membantu MBKM. Ia meyakini mahasiswa Kampus Merdeka merupakan cikal bakal pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan besar dalam perkembangan peradaban negeri.

READ  Raih Habibie Prize, Guru Besar Filologi UIN Jakarta: Indonesia Emas Tak Boleh Lupakan Kearifan Lokal

Saya sangat berharap Simposium Perguruan Tinggi NU dapat menghasilkan rekomendasi dan kerja nyata di seluruh Indonesia yang mempercepat transformasi sistem pendidikan tinggi Indonesia dengan Gerakan Kampus Merdeka Belajar, kata Nadiem.

Baca Juga: 20 Situs Teratas di Asia Tenggara Versi QS AUR 2024, Sepuluh Besar UI dan UGM

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Kementerian Agama RI Saiful Rahmat Dasuki mengungkapkan salah satu aspek yang menjadi perhatian lembaga tersebut, yakni bersentuhan dengan perkembangan teknologi informasi yang saat ini terhambat penyempurnaannya. “PTNU harus cepat beradaptasi. Tidak cukup hanya mendigitalkan angka tanpa mengubah pola pikir jumlah,” ujarnya.

Saiful Rahmat menambahkan: Literasi digital adalah pola pikir yang memungkinkan seseorang atau organisasi memahami dan menggunakan teknologi digital. Pola pikir digital tidak hanya mencakup kemampuan memanfaatkan teknologi, tetapi juga sikap, keyakinan, dan cara berpikir yang terbuka terhadap perubahan dan inovasi.

“Refleksi digitalisasi adalah digitalisasi apa yang bisa didigitalkan, seperti digitalisasi orang hilang, digitalisasi buku, digitalisasi laporan, layanan digital dan lain sebagainya.” “Tetapi sistem digital ini lebih mendasar, karena perlu “mempengaruhi opini”, kata Saiful Rahmat.

You May Also Like

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *