JAKARTA – Lulusan TK, SD, SMP, dan SMA saat ini tengah menjadi pusat perhatian masyarakat, khususnya para orang tua siswa.
Wisuda hanya untuk Universitas, jika dilakukan dari TK sampai SMA, ada argumen berbeda yang dikhawatirkan wisuda akan merugi.
Tak hanya itu, penolakan kelulusan TK bagi siswa SMA juga dinilai boros dan sangat merugikan orang tua siswa karena harus mengeluarkan banyak biaya untuk menyelenggarakan acara tersebut.
Bahkan, sejumlah orang tua sudah langsung mengadukan hal tersebut kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadim Makarim melalui akun Instagram resminya.
Mereka mendorong Nadeem sebagai pengambil keputusan di bidang pendidikan negara untuk melarang kelulusan dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Anang Ristanto mengatakan, program kelulusan dari tingkat PAUD/TK, SD, SMP hingga SMA merupakan program sukarela, bisa saja dilaksanakan. Tidak menjadi.
Ia mengatakan, sejak tahun 2016, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 menyatakan bahwa kegiatan bersama satuan pendidikan dengan melibatkan orang tua harus dibicarakan dengan komite sekolah.
“Kemendikbud mengimbau sekolah untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah serta Persatuan Orang Tua dan Guru (POMG),” ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Kamis, 15 Juni 2023.
Menurutnya, hal tersebut di atas harus dilakukan untuk mencari pilihan atau solusi terbaik bagi pihak sekolah dan tidak membebani orang tua siswa. Berkaca pada Jokowi, Panglima TKN Fanta Prabowo-Gibran, Arif Rosid Hassan mengatakan, dukungan alumni perguruan tinggi sangat penting untuk merebut kursi presiden dengan merekrut alumni TKN kampus Prabowo-Gibran. VIVA.co.id 21 Desember 2023
