Depok – Sekolah Menengah Negeri (SMPN) di Kota Depok belum ada. Tahun ini, jumlah lulusan sekolah dasar (SD) di Depok sebanyak 34.000 orang. Sedangkan daya tampung SMPN di Depok hanya 9.000 siswa. Oleh karena itu, selalu terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat bergabung dengan sekolah negeri di Depot.
“Kalau kita lihat jumlah yang lulus di SD dan swasta masing-masing ada 34.000 dan 9.000 siswa. “Ada gap sebanyak 24.000 siswa,” kata Sekretaris Badan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Bahruddin, Jumat, 7 Juli 2023.
Diungkapkannya, jumlah SMPN di depo tersebut hanya 34. Sedangkan SMA swasta berjumlah 260 sekolah. Kecilnya SMPN di Depok menyebabkan sekolah swasta menetapkan biaya sekolah yang dirasa memberatkan orang tua.
“Kesenjangan (24.000 siswa) bisa dialihkan ke sektor swasta. “Jadi jangan khawatir, siswa sekolah swasta di Dipok ada 24.000 ribu,” ujarnya.
Kapasitas minimum sekolah negeri di Depot menjadi permasalahan dari tahun ke tahun. Bukan hal yang aneh bagi individu untuk mendapatkan manfaat dengan membawa “siswa setia” ke sekolah negeri. Namun, pada tahun ini, Pemerintah Kota Depok meluncurkan SMPN dengan harapan dapat menjembatani kesenjangan kapasitas.
“Pengelolaannya sebenarnya terbatas dan tidak banyak. Tahun ini kita mulai sekolah negeri jadi mudah-mudahan merata. Tapi sekolah swasta yang ada jangan sampai terlewatkan. Deepok tidak hanya punya sekolah negeri tapi juga swasta, kita harus hati-hati. ,” dia mengakui.
Namun Pemkot Depok memberikan bantuan kepada pelajar melalui program Kartu Sejahtera (KDS) Depok. Siswa yang memenuhi syarat akan menerima bantuan sebesar Rp 2 juta untuk sekolah dasar. Kemudian SMA Rp3 juta dan SMA/SMK Rp2 juta. Demikian Peraturan Walikota No. 22 Tahun 2022 tentang pembiayaan pendidikan.
Khususnya untuk sekolah swasta dan SMA di Dipok,” tegasnya.
Bahrudeen mengatakan, tidak ada perbedaan layanan pendidikan antara sekolah swasta dan negeri di Dipok. Ia mengatakan, Pemkot Depok akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat baik pemerintah maupun swasta.
“Jadi layanan pelatihannya sama. Ia mengatakan, jika dana swasta diserahkan ke lembaga, orang tua bisa bersiap, namun pemerintah tidak tinggal diam karena memberikan bantuan keuangan untuk pendidikan.
Pemkot berencana membangun sekolah negeri nantinya. Hal ini memerlukan kajian yang lebih mendalam.
“Rencana pembangunan sekolah ke depan akan dilakukan, karena di Depok belum maksimal jumlah lulusan SD dan SMP. Nanti kita lihat realisasinya dengan aset dan BKD,” tutupnya. Bangga! Siswa SMA Indonesia telah memenangkan kompetisi Ide Literasi Keuangan Asia-Pasifik, yaitu kompetisi tingkat Asia-Pasifik A Pasifik di mana siswa sekolah menengah atas (SMP) ditantang untuk menghasilkan ide-ide inovasi sosial yang mendorong kesehatan ekonomi.VIVA.co.id 15 Desember 2023