DEPOK – Orang tua siswa SDN Pondok Sina 1 Depok meminta Pemkot Depok memperhatikan pendidikan dasar warga di sini. Disebut-sebut, ada perselisihan antara orang tua siswa dan pemerintah Kota Depok terkait rencana konversi lahan SDN Pondok Sina 1 menjadi masjid. Karena waktunya yang lama, lebih dari jumlah siswanya memutuskan untuk dipindahkan ke sekolah yang ditentukan oleh pemerintah kota.
Namun siswa yang tersisa di SDN Pondok Cina 1 masih banyak. Hari ini, sejumlah orang tua juga kembali mengirimkan surat kepada Wali Kota Depak, Mohammad Idris. Mereka meminta untuk kembali ke situasi sebelumnya.
“Kami ingin bersurat ke Wali Kota yang tujuannya normalisasi SDN Pondok Cina 1 di Negeri tersebut sebelum masalah ini terjadi. Karena rencana pemerintah dibatalkan, apa salahnya normalisasi dulu,” kata Hendra, salah satu orang tua siswa. para pelajar, pada hari Rabu tanggal 1 November 2023.
SDN Pondok Cina 1 saat ini tersisa sekitar 150 siswa. Mereka pindah karena tidak ingin diganggu dengan konflik yang terjadi di sekolah. “Bahasanya jadi membingungkan, lebih baik di Pondok Cina 3, yang lebih jelas, nyaman, tenang, jernih,” jelasnya.
Heendra mengatakan, pihak orang tua tidak menyetujui pemindahan siswanya ke SDN Pondok Sina 5. Namun, ia mengatakan pembangunan di sana tidak cukup untuk menampung seluruh siswa.
“Jadi sebenarnya membangun Pocin 5 bukan berarti kita tidak terima, hanya saja tidak sesuai dengan sense of kehadiran kita. Karena Pocin 5 dibangun dengan 12 orbit saja, tapi kalau kita masuk ke sana dan menggabungkannya dengan Pocin 5, itu akan memiliki 18 orbit. , jadi masih belum cukup. Lebih baik dari kita, pertahankan dia dulu. Sudah selesai, kita tidak terima, tapi itu bukan solusi, tidak ada gunanya bergerak, susun 18 blok , 12 RCB ditembakkan. ‘Itu masalahnya., bukan solusi,’ katanya.
Hal inilah yang menyebabkan masih banyak siswa yang bersekolah di SDN Pondok Cina 1. Alasan lain yang dikatakan Hendra adalah SDN Pondok Cina 1 Depok punya sejarah tersendiri.
“Jadi tunggu dulu sampai dipakai baru bisa dihidangkan. Itu sekolah yang kaya nilai sejarah dan budaya, sekolah tertua di Depak, apa salahnya melestarikannya,” ujarnya.
Sebagai warga Depok, ia menegaskan, Pemkot Depok harus berpikir lebih jauh dari pembangunan fasilitas sosial. Misalnya, hak siswa untuk memperoleh pendidikan dasar perlu diperhatikan.
“Jadi kami minta Kota Depok tidak hanya membangun fasos yang bisa digunakan di Instagram, tapi juga membangun pendidikan yang kuat. Setidaknya dimulai dari sekolah negeri, membangun sebanyak-banyaknya dan mengirimkan siswa sebanyak-banyaknya ke UI, Depok. Seharusnya pemerintah memikirkan hal ini dari awal. Besar Bangun kota Depok dengan ide-ide besar, bukan monumen, bukan taman besar, katanya, ‘Kita harus bertanya.
Di tempat yang sama, Mudilla, ayah seorang siswa lainnya, meminta para siswanya kembali belajar di SDN Pondok Sina 1. SDN Pondok Sina 5 dapat digunakan sebagai SMA Negeri, Madrasah atau SMA Negeri.
“Makanya Depdiknas bukan mengurangi jumlah sekolah rakyat di Depo, tapi memperbanyaknya. Katanya, ‘Madrasah negeri belum ada, Wali Kota berjanji akan membangun madrasah meski tidak dibangun.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Pentingnya Pengetahuan dalam Membangun Bisnis di Era Digital Era digital telah mengubah lanskap bisnis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di era sekarang ini, organisasi bisnis harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat VIVA.co.id 14 Desember 2023.