Suara.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan sebanyak 107,63 juta orang akan beraktivitas saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), angka tersebut sejalan dengan hasil Survei Potensi Mobilitas Masyarakat saat libur Natal. .
“Libur Natal tahun lalu. Diperkirakan akan berpindah sebanyak 44,17 juta orang, sedangkan pada tahun ini diperkirakan akan berpindah sebanyak 107,63 juta orang, sehingga peningkatannya sangat signifikan. Lebih dari seratus persen (143,65%),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (20/11/2023).
Dari hasil survei ditemukan bahwa Alasan terbanyak masyarakat melakukan perjalanan pada libur Natal adalah untuk berlibur ke destinasi wisata (45,29%), kemudian pulang kampung saat liburan (30,15%), dan merayakan Natal di rumah (18,98%).
Selain itu, pemilihan moda transportasi yang digunakan untuk bepergian juga menekankan pada penggunaan mobil pribadi, antara lain mobil 35,57% (39,97 juta orang) dan sepeda motor 17,92% (20,14 juta orang).
Sementara itu Untuk transportasi umum Mayoritas pergerakannya adalah kereta api 13,16% (14,79 juta orang), pesawat terbang 11,91% (13,38 juta orang), bus 10,94% (12,29 juta orang), kapal feri 10,94% (12,29 juta orang), 6,784% (6,784% juta orang) dan terorganisir Terkirim 3,44% (3,86 juta orang)
Selain itu, titik transit yang akan diisi penumpang baik dari daerah asal maupun daerah tujuan antara lain Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Terminal Feri Merak Tanjung Perak. Pelabuhan, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta. dan Bandara Ngurah Rai
Menhub menjelaskan, mengingat perpindahan ke banyak tempat wisata dan penggunaan banyak mobil dan sepeda motor Perlu disiapkan prosedur prediktif untuk mengendalikan lalu lintas di titik-titik kritis. “Kami akan berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah, kepolisian, pengelola jalan tol, BMA, badan SAR nasional dan unsur lainnya. terkait,” kata Menhub.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKT Robby Kurniawan menjelaskan, hasil survei dapat memberikan gambaran atau gambaran tentang tren mobilisasi masyarakat selama libur Natal.
“Namun Hasil survei tidak bisa menggantikan data aktual yang mencerminkan keadaan sebenarnya,” kata Robi.
Ia menjelaskan, hasil survei tersebut menjadi landasan dan masukan dalam penyusunan rencana aksi (RENOPS) penyelenggaraan transportasi Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan. Kementerian/Lembaga dan lembaga lainnya Terkait .
Terdapat beberapa saran/rekomendasi kepada organisasi pemerintah daerah, antara lain mendorong laju integrasi sistem angkutan massal perkotaan dengan tempat wisata untuk menarik minat masyarakat menggunakan sistem angkutan umum, dan kemudian mengembangkan kebijakan keselamatan dan lalu lintas yang memperlancar perjalanan. Tambahkan personel keamanan Meningkatkan fasilitas keselamatan di jalan-jalan utama di wilayah tersebut. dan meningkatkan infrastruktur jalan
Menyajikan saran untuk lembaga lain Yang terkait antara lain manajemen rekayasa lalu lintas. Kontrol kapasitas/area di tempat istirahat dengan notifikasi Tambahkan lampu jalan umum di jalan tol. Membatasi jenis angkutan kargo pada periode puncak wisata Peringatan dini terhadap kondisi cuaca buruk dan bersiap untuk pencarian, penyelamatan dan bantuan di daerah sensitif dan tempat wisata
Berdasarkan hasil survei, 5 wilayah teraktif adalah: Pertama, Jawa Timur 16,30% (17,54 juta jiwa), Jabodetabek 13,76% (14,81 juta jiwa), Jawa Tengah 13,21% (14,22 juta jiwa), Jawa Barat 10,39%.( 11,18 juta jiwa) dan Sumatera Utara 6,93% (7,45 juta jiwa).
Saat ini lima daerah tujuan wisata terbesar adalah Jawa Timur 15,18% (16,34 juta orang), disusul Jawa Tengah 13,80% (14,86 juta orang), Jawa Barat 11,62% (12,51 juta orang), Jabodetabek 9,19% (9,89 juta orang) dan DI Yogyakarta 8,92% (9,60 juta jiwa)
Outflow tertinggi diperkirakan terjadi pada Sabtu 23 Desember 2023 sebesar 11,62% (12,5 juta orang), Sabtu 30 Desember 2023 sebesar 11,43% (12,31 juta orang), dan Jumat 22 Desember 2023 sebesar 8,22% (8,85 juta orang). bahwa tren return tertinggi terjadi pada hari Selasa tanggal 2 Januari 2024 sebesar 18,96% (20,41 juta orang), Senin tanggal 1 Januari 2024 sebesar 16,92% (18,21 juta orang) dan Selasa tanggal 26 Desember 2023 sebesar 11,16% ( 12,01 juta orang).
Survei dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara online melalui WhatsApp, Instagram dan SMS blast, periode pelaksanaan survei selama satu bulan. Pada tanggal 26 Oktober hingga 2 November 2023, survei tersebut melibatkan beberapa pihak antara lain: media, Badan Pusat Statistik (BPS), Cominfo, akademisi, dan praktisi di bidang transportasi.