Kenaikan UMK Jabar 2024 Disebut Cukup Adil, Pengusaha: Ekonomi Sedang Tak Baik-baik Saja

BANDUNG – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Perempuan) Jawa Barat (Jabar) Cucu Sutara menilai pertumbuhan upah minimum kota/daerah (UMK) Jawa Barat pada tahun 2024 cukup berimbang bagi pekerja dan buruh. Kondisi perekonomian saat ini kurang baik sehingga pertumbuhan sekitar 4 persen sudah cukup bagi semua pihak.

“Saya rasa itu cukup adil mengingat kondisi perekonomian saat ini. “Karena perekonomian kita sedang tidak bagus,” kata Presiden Cuku Wanita Jabar pada acara Rapimprov Wanita Provinsi Jabar yang digelar di Ballroom Hotel El Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung (Jumat, 1/12/2/23).

Menurut Cucu, kondisi perekonomian saat ini yang kurang baik membuat kondisi dunia usaha di Jabar cukup sulit. Pengusaha harus memikirkan bagaimana mereka menjalankan bisnisnya dan membayar karyawannya.

“Kemudian, ketika perekonomian membaik, produktivitas juga meningkat, otomatis upah pun meningkat.” Jadi kami berupaya menciptakan lingkungan bisnis yang damai dan sejahtera,” jelasnya.

Cucu juga menegaskan, pihaknya tidak melarang buruh untuk berdemonstrasi. Namun diminta agar tidak mengganggu efisiensi dunia usaha dan menjaga Jabar tetap damai dan sejahtera.

Ia juga mengatakan Rapimprov Perempuan Provinsi Jawa Barat dijadikan sebagai alat evaluasi dan menentukan langkah Kadin ke depan. Salah satunya dengan mendorong investasi di Jabar. Perekonomian akan tumbuh dengan adanya investasi.

“Tentu saja, hal ini mendorong investasi tenaga kerja yang intensif. Sangat menyenangkan untuk melakukan kerja keras. “Tetapi sumber daya manusia kita perlu ditingkatkan agar produktivitasnya meningkat,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan mengatakan, pihaknya mendorong para pekerja untuk meningkatkan produktivitas. Dengan demikian, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia bisa meningkat yang saat ini sekitar 4.200 dolar per tahun.

“Saat ini produktivitas pekerja kita masih rendah, dibandingkan dengan Malaysia, produktivitas 2 jam di Indonesia sekarang 1 jam di Malaysia,” ujarnya.

READ  Memilih Saham Emiten Ritel di Tengah Momen Libur Nataru

Ia meyakini perekonomian akan lebih baik bila ia menggandeng banyak pihak, termasuk anggota perempuan. Selain itu, Jawa Barat menopang perekonomian Indonesia dengan jumlah industri dan masyarakatnya yang banyak.

You May Also Like

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *