Liputan6.com, Perusahaan infrastruktur telekomunikasi asal Jakarta PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) atau Sinergy Networks menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 60 persen year-on-year (YoY) hingga mencapai sekitar Rp 40 miliar pada tahun depan, 2024.
Selain itu, perusahaan menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 110 persen (year-on-year) dan mencapai 4 miliar rubel pada tahun depan.
“Tujuan ambisius ini didasarkan pada rencana pengembangan Bersama Digital Data Center (BDDC) dan lini bisnis Digital Data Center, serta integrasi organisasi,” kata CFO INET Bayu Satrio, dilansir Antara.
Berdasarkan target tersebut, perseroan akan mengalokasikan modal (capex) sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar pada tahun depan.
Direktur INET Eric Bermand Siregar menjelaskan alokasi anggaran tahun depan lebih banyak dibandingkan alokasi anggaran tahun ini sekitar Rp 70 miliar yang digunakan untuk pembangunan dan pengembangan jaringan infrastruktur afiliasinya yaitu PT Pusat Fiber Indonesia (PFI).
Dimana pada kuartal III tahun 2023 (capex) sudah mencapai 63,9 miliar drm, kata Eric.
Eric menjelaskan, ada empat strategi yang akan diterapkan perseroan pada tahun 2023, antara lain peningkatan kapasitas karyawan, kebijakan biaya dan diskon, penguatan penyedia layanan di bidang real estate, dan penambahan point of presence (PoP) untuk akses pelanggan.
Sejak kuartal III 2023, INET melaporkan pendapatan yang meningkat 37,08 (year on year) menjadi Rp 19,77 miliar dibandingkan Rp 14,42 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Kali ini perseroan melaporkan laba yang meningkat 40,44 persen (year-on-year) menjadi Rp1,53 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,09 miliar.
Total aset perseroan pada kuartal III 2023 sebesar Rp223,74 miliar, naik dari Rp72,983 miliar per 31 Desember 2023, yang total asetnya kini sebesar Rp66,48 miliar dan total aset jangka panjang sebesar Rp157,25 miliar.