REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat awal pekan ini. Pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika dikatakan berdampak positif bagi pasar keuangan.
Rupee berpotensi menguat hari ini setelah analisis pasar dari komentar Jerome Paul akhir pekan lalu, kata Analis Pasar Saham Ariston Tjendra, Senin (4/12/2023).
Ekspektasi meningkat terhadap penurunan suku bunga AS sebelum pertengahan tahun depan. Menurut analisis FedWatch Tool CME, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Maret meningkat dari 21 persen menjadi sekitar 60 persen.
Selain itu, data PMI manufaktur AS yang dirilis Jumat malam kemarin juga menunjukkan bahwa situasi manufaktur AS masih berjalan baik. Hal ini juga mendukung ekspektasi bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunganya.
Di dalam negeri, situasi harga yang masih terkendali berdampak positif terhadap rupiah. Pada akhir pekan lalu, dolar AS melemah 0,16 persen terhadap rupee sehingga menguatnya mata uang Garuda di level 15.485.
“Hari ini ada kemungkinan rupee mencapai 15.450-154,00 dengan resisten di kisaran 15.500,” kata Ariston.