Liputan6.com, kemitraan antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta dan Organisasi Buruh Internasional (ILO), yang mencakup berbagai pemangku kepentingan dan industri perbankan, mengadakan lokakarya dengan topik pengembangan ekosistem keuangan inklusif yang menyediakan upah digital yang bertanggung jawab. . Pembayaran kepada UKM dan pekerja di Indonesia” di Jakarta.
Forum ini diadakan untuk mendorong ekosistem keuangan inklusif bagi pekerja Indonesia dengan mendorong transisi ke penggajian digital.
“Literasi keuangan digital dan inklusi usaha kecil dan menengah, termasuk pekerja di sektor ini, sangat penting untuk mendukung transformasi upah digital dan transisi dari perekonomian informal ke formal,” ujarnya. , Amirul Wikaksono.
Amirul menjelaskan konsep literasi dan inklusi keuangan merupakan pilar utama dalam mendukung transformasi keuangan digital. Bank DKI juga menyoroti upaya yang dilakukan untuk mengembangkan solusi digital yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan para pelaku MCC.
Amirul juga menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari komitmen Bank DKI dalam memberikan informasi bermanfaat dan memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah untuk mengadopsi teknologi keuangan yang inovatif.
Sebagai informasi, forum ini diadakan sebagai wadah untuk membahas urgensi mendorong transisi ke pembayaran digital, termasuk studi kasus yang berfokus pada hambatan dan solusi transisi digital, khususnya bagi sektor UKM dan pekerja rentan di pedesaan, sektor informal. , perempuan dan pekerja migran.
Lokakarya ini juga membahas strategi bagi penyedia layanan keuangan dan penggajian untuk mengembangkan solusi penggajian digital yang mendukung perluasan akses terhadap produk dan layanan keuangan seperti tabungan, kredit dan asuransi, dengan fokus pada kebutuhan UKM dan karyawannya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi mengatakan transformasi digital merupakan langkah penting dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
“Bank DKI berkomitmen untuk terus mendukung upaya menciptakan lingkungan keuangan inklusif, memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan, serta berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Arie.
Sebelumnya, Bank Indonesia Provinsi Cabang DKI Jakarta bergabung dengan Lembaga Kajian Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Jakarta menyelenggarakan workshop Jakarta Outlook 2024 dengan tema “Optimalisasi Pertumbuhan dan Stabilisasi Ekonomi”.
Inarno Djajadi, Ketua Ikatan Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Jakarta, mengatakan upaya tersebut dilakukan dalam rangka memperluas masa depan perekonomian dan keuangan Jakarta 2024, serta mempelajari dan merumuskan sinergi yang diperlukan untuk kemungkinan perekonomian. . rangsangan. industri di Jakarta sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Acara ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap peran DKI Jakarta sebagai pilar perekonomian nasional, namun juga sebagai wadah untuk memahami, merumuskan dan menjajaki peluang dan peluang untuk memperkuat perekonomian Jakarta sebagai kota global,” kata Inarno dalam sambutannya. di seminar tersebut. Jakarta Outlook 2024 pada Rabu (6/12/2023) di Gedung Bank Indonesia Heritage Kantor DKI.
Menurut Inarno, peran DKI Jakarta sangat penting. Hingga triwulan III tahun 2013, DKI Jakarta tercatat memberikan kontribusi sebesar 16,68 persen terhadap PDB Indonesia.
“Jakarta merupakan penyumbang terbesar pembangunan perekonomian Indonesia. Jika dilihat dari konsentrasi perekonomian wilayah metropolitan Jakarta, Jakarta menyumbang seperempat perekonomian nasional,” ujarnya. Perkembangan perekonomian Jakarta
Lebih lanjut, Inarno mengatakan meski sedikit melambat pada kuartal III 2023, namun pertumbuhan ekonomi Jakarta masih kuat. Namun pertumbuhan ekonomi Jakarta menunjukkan ketangguhan, ketangguhan dan kekuatan di tengah dinamika global yang tidak menentu.
Selain itu, Inarno mengatakan industri utama DKI Jakarta seperti industri infokom, jasa keuangan, konstruksi, dan manufaktur juga berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. “Kita patut mengapresiasi tingginya pertumbuhan sektor infokom sebesar 8,42 persen yang menunjukkan semakin meningkatnya penetrasi teknologi digital di Jakarta.”
Namun, kata dia, di tengah terbukanya peluang pertumbuhan, kita tidak bisa menutup mata terhadap risiko global dan domestik, termasuk ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi global, dan tingginya inflasi. mereka saling berhadapan.
Inarno juga berharap melalui lokakarya Visi Jakarta 2024 dapat melahirkan ide dan strategi terbaik untuk mengatasi tantangan tersebut.
“Kami berharap kerja sama antara Bank Indonesia DKI Jakarta dan ISEI Cabang Jakarta dapat menghasilkan ide-ide inovatif yang dapat memanfaatkan sektor-sektor ekonomi utama dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan pada sektor-sektor ekonomi potensial di masa depan.”