SILO Berkomitmen Kembangkan Industri Kesehatan Lewat Program CoE

Suara.com – PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di bidang kesehatan berkomitmen mengembangkan bidang kesehatan, sedangkan layanan spesialis terbaik tersebar di seluruh jaringan rumah sakit perseroan melalui hadirnya program Centers of Excellence (CoE).

CoE SILO menggabungkan para profesional yang berkualifikasi dan berpengalaman dengan teknologi mutakhir dan berbagai layanan khusus yang menjadi spesialisasi SILO, termasuk onkologi, neurologi, kardiologi, kebidanan, transplantasi ginjal, Parkinson, dan gangguan pergerakan.

Program CoE juga berdampak pada pertumbuhan kinerja SILO yang tercermin dari rata-rata pendapatan per coolbed (ARPOB) yang mencapai Rp 3,8 miliar pada tahun 2021, tertinggi di antara rumah sakit lainnya.

Selain itu, CoE SILO juga meraih keberhasilan klinis, seperti RS Siloam ASRI berhasil melakukan 150 operasi transplantasi ginjal, RS Siloam TB Simatupang mendapat status emas dari World Stroke Organization (WSO) dalam pengobatan pasien stroke dan RS Siloam Sriwijaya berhasil membantu 100. Kehamilan melalui klinik Blastula IVF.

CEO LPKR sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady mengatakan LPKR melalui SILO berkomitmen untuk lebih mengembangkan sektor kesehatan di Indonesia.

“Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor penting yang harus dikembangkan di Indonesia. Selain itu, perekonomian diperkirakan akan terus tumbuh dan kebutuhan terhadap puskesmas akan meningkat. LPKR melalui SILO akan terus berkembang. Kami mempunyai misi untuk kebutuhan kesehatan sudah sampai ke Indonesia, dan tentunya komitmen untuk terus berkembang,” tegasnya.

Seperti diketahui, SILO saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota, yang merupakan rumah sakit terbesar di Indonesia dan dapat melayani lebih dari 50% penduduk.

Dalam melayani pasien, Siloam memiliki 3.693 tempat tidur, 3.605 dokter dan dokter gigi, 8.003 perawat, dan 60 klinik Siloam. Kinerja SILO tentunya berdampak positif bagi induk perusahaan LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9 persen.

READ  Tensi Geopolitik Memanas, Stabilitas Jasa Keuangan Indonesia Tetap Tangguh

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *