VIVA Digital – Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan banyak hal mulai dari tanah yang luas, banyak budaya, sumber daya yang kuat. Tentu saja sumber daya yang melimpah ini dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.
Sumber daya yang tidak dapat dicabut ini memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam sebaik-baiknya. Misalnya dengan menanam tanaman yang lestari, memberikan dampak positif bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Apalagi Indonesia mempunyai iklim tropis sehingga tanaman apapun dapat tumbuh secara optimal dan menguntungkan. Namun kenyataannya tidak semua tanaman di Indonesia menguntungkan petani karena harganya yang terlalu murah.
Hal ini menjadi perhatian Muhammad Zaria Yusuf. Salah satu fokusnya adalah pada rendahnya biaya pengadaan minyak sawit melalui perantara. Bahkan, kelapa sawit milik para petani tersebut bisa dikatakan mampu bersaing dengan produk luar negeri.
Muhammad Zaria Yusuf kemudian mengembangkan program berbasis teknologi bernama InacomID bersama banyak temannya dari berbagai latar belakang. Mereka terdiri dari pengusaha logistik, eks pegawai bea cukai, penjual produk pertanian, dan pakar IT.
Tujuan utama kehadiran orang-orang kreatif ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Mereka akan menghubungkan aktivitas jual beli petani, pemilik tanah, UMKM dengan pasar lokal dan internasional agar lebih menguntungkan.
Menariknya, mereka bekerja secara langsung untuk mengedukasi masyarakat tentang praktik pertanian terbaik. Sebab, petani masih menggunakan cara tradisional sehingga sulit mengontrol kualitas produk. Berkat inovasinya tersebut, Muhammad Zaria Yusuf mendapat penghargaan SATU Astra Indonesia pada tahun 2020.
InacomID juga mengajarkan kepada petani bahwa mereka tidak menganjurkan menjual ke tengkulak dengan harga lebih murah akibat kenaikan harga beberapa komoditas. Oleh karena itu, daya tawar petani terhadap barang konsumsi semakin meningkat.
Sebelumnya, petani di Tembilhan dan Indragiri Hilli hanya mendapat Tk 400 hingga Tk 1300 per kg. Kini, mereka bisa menjual hasil panennya dengan harga Rp 750-2.100 per kg. InacomID kini mengatur daftar harga per bungkus rokok di Tembilahan dan Indragiri Hillir, Tanjung Jabung Timur, Lampung Selatan, Surabaya, serta Tombol Utara dan Donggala, dan setelah kenaikan cukai tahun 2024, pemerintah akan menaikkan cukai hasil tembakau. produk (CHT). 10 persen mulai 1 Januari 2024. Otomatis harga rokok di pasaran naik. VIVA.co.id 20 Des 2023