VIVA Tekno – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melaporkan jumlah transaksi melalui e-katalog atau direktori elektronik lembaga tersebut mencapai Rp161,3 triliun pada 27 Oktober 2023. Hendrar Prihadi, Ketua LKPP, mengatakan transaksi tersebut berhasil. setelah 6,9 juta produk, ditampilkan di e-katalog. “Jika pada tahun 2022 yang ditampilkan sebanyak 2,4 juta produk dengan total nilai transaksi Rp 83,9 triliun, alhamdulillah pada 27 Oktober 2023 jumlah produk yang ditampilkan mencapai 6,9 juta produk dan transaksinya mencapai Rp 161,3 triliun, ujarnya. menyampaikan dalam pemaparannya bahwa fungsi pengadaan barang/jasa pemerintah dalam negeri berada dalam tren positif, hal ini ditunjukkan dengan realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) yang mencapai 90 persen pada 27 Oktober 2023. Angka tersebut merupakan peningkatan yang signifikan dari belanja PDN tahun 2022 sebesar 76 persen. Kemudian perkembangan positif juga terlihat pada realisasi pembelian barang dan jasa.Dari keseluruhan target yang ditetapkan pemerintah sebesar 40 persen untuk usaha mikro kecil dan koperasi (UMKK) sudah tercapai 37,6 persen.Pada Oktober 2023 pemenuhannya sudah 37,6 persen, ujarnya. Selain itu, Hendrar menambahkan, Rencana Umum Pengadaan (RUP) pada 2023 mencapai Rp1.174,56 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp810,92 triliun ditanggung peserta lelang dan realisasinya mencapai 65,30 persen atau Rp529,51 triliun pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Dihadiri oleh 2.179 peserta, Hendrar mengumumkan bahwa LKPP akan segera meluncurkan platform e-katalog baru yang didukung. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM. Rencananya e-katalog ini akan berfungsi tidak hanya pada rangkaian produk tetapi juga pada saluran pengiriman dan pembayaran yang memungkinkan optimalisasi Kartu Kredit Pemerintah (GCP). “Dalam platform baru ini Katalog ini nantinya akan menjadi e-katalog, yang berfungsi tidak hanya untuk pemilihan produk saja, namun juga untuk pemilihan delivery gateway dan payment gateway, tujuannya untuk optimalisasi KKP dan KKPD,” ujar Hendrar. bahwa tujuan LkPP adalah untuk mendorong strategi konsolidasi pengadaan agar belanja pemerintah lebih efisien, efektif dan tepat sasaran.Tercatat hingga saat ini efisiensi biaya secara keseluruhan melalui strategi konsolidasi pengadaan mencapai Rp2,03 triliun yang dicapai melalui konsolidasi dalam negeri. pembelian laptop, Pupuk NPK, Alat Kesehatan, BKB Stunting Kit, Bahan Pakaian dan Seragam PDH, PDN Sekolah, Logistik Pemilu 2024. Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyampaikan hingga 1 November 2023. , pengadaan barang dan jasa (PBJ) yang ditujukan untuk UMKM mencapai Rp 221,49 triliun. Hingga 1 November 2023, progres pelaksanaan PJM UMKM mencapai Rp221,49 triliun dan jumlah produk dalam negeri ( PDN) mencapai Rp474,62 triliun, ujarnya. Untuk itu, Teten mengaku akan fokus memberdayakan usaha kecil dan menengah untuk mendorong inovasi pembelian barang dan jasa melalui beberapa langkah. Pertama, memberikan program pelatihan dan pendampingan, kedua, memperluas akses pembiayaan. Ketiga, menyederhanakan perizinan berusaha, memberikan akses dan pendampingan sertifikasi. Keempat, meningkatkan kapasitas produksi usaha kecil dan menengah, memfasilitasi pencocokan usaha. Kelima, mengelola direktori koperasi dan usaha kecil dan menengah serta memperkuat regulasi. Smelter Morowal Meledak Mahfud MD: Pemerintah Tidak Gila Tapi Warga Jadi Korban Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, Mahfud MD Minta Pemerintah Indonesia Kuat Atur Smelter Nikel Morowal yang Meledak VIVA.co.id 27 Desember 2023