Liputan6.com, Jakarta Ada tren baru yang sedang viral di TikTok belakangan ini. Salah satunya adalah dengan meminum teh peppermint untuk mengatasi jerawat. Faktanya, manfaat teh peppermint untuk kulit dan menghilangkan jerawat sudah banyak dibagikan di media sosial.
Tapi apa kata ilmu pengetahuan, ya? Menurut Stylecraze, Rabu (6/12/2023), bacalah artikel ini sampai habis sebelum Anda bersiap membeli teh peppermint dan mencobanya sendiri.
Sebelum melanjutkan, perlu anda ketahui bahwa teh peppermint sendiri merupakan obat herbal atau alat perawatan diri yang umum di Timur Tengah untuk hirsutisme pada wanita.
Ini adalah anti-androgen alami dan dapat menurunkan kadar testosteron dalam tubuh. Androgen seperti testosteron dikaitkan dengan produksi sebum yang berlebihan. Pasalnya sebum berlebih menyumbat pori-pori kulit, memerangkap kotoran dan bakteri, serta menimbulkan jerawat.
Berdasarkan ilmu pengetahuan, teh peppermint tidak berhubungan langsung dengan pengurangan jerawat. Namun, sifat antiandrogen dapat membantu mengendalikan jerawat hormonal.
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2018, sekitar 9,4% orang di dunia menderita jerawat vulgaris, yang paling umum terjadi di kalangan anak muda. Di semua kelompok etnis, penyakit ini menyerang lebih dari 90% pria dan 80% wanita.
Meskipun testosteron adalah hormon seks pria, ovarium dapat memproduksinya dalam jumlah kecil. Mengonsumsi teh peppermint dapat menurunkan kadar testosteron sehingga mengatur produksi lemak berlebih. Selanjutnya manfaatnya dapat membantu mengurangi jerawat, terutama yang disebabkan oleh perubahan hormonal.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui efektivitas teh peppermint untuk jerawat. Manfaatnya dalam mengurangi jerawat hanya bersifat anekdot, meskipun banyak orang telah mencoba pengobatan ini dan terbukti efektif.
Namun perlu diingat bahwa teh pepermin mungkin tidak berhasil mengatasi jerawat hormonal yang disebabkan oleh hormon seperti insulin. Namun, teh peppermint bisa dibilang merupakan teh yang diketahui memiliki banyak manfaat lain bagi kesehatan tubuh. Mari kita periksa bersama.
Antioksidan membantu mengurangi stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas berbahaya. Mereka menyebabkan kerusakan dan mendorong proses jerawat di kulit. Teh peppermint kaya akan asam rosmarinic (rosA), yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
Selain itu, teh peppermint juga mengandung senyawa fenolik seperti flavonoid dan tanin yang dapat menjaga kulit tetap sehat dan mulus. 2. Mengatasi Stress dan Insomnia
Orang Kolombia menggunakan teh peppermint untuk kesehatan mental mereka. Karena teh ini dapat membantu mengurangi stres dan mengurangi insomnia. Pasalnya, mengandung senyawa fenolik (unsur seperti flavonoid dan tanin) yang memiliki efek menenangkan dan dapat digunakan untuk meredakan kecemasan.
Osteoartritis lutut disebabkan oleh kerusakan tulang rawan sendi dan merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Pengobatan penyakit ini adalah manajemen nyeri primer.
Teh peppermint mengandung asam rosmarinic (rosA) yang tinggi dan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi nyeri lutut yang terkait dengan kondisi ini. 4. Mengurangi hirsutisme
Hirsutisme disebabkan oleh kelebihan hormon pria dan menyebabkan pertumbuhan rambut tebal dan kasar secara berlebihan pada wanita. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan.
Salah satunya adalah Sindrom Ovarium Polikistik atau PCOS. Sebuah penelitian menemukan bahwa minum teh peppermint membantu mengurangi hirsutisme pada wanita dan dapat digunakan sebagai pengobatan alami yang potensial untuk kondisi ini dan PCOS.
Meski memiliki banyak manfaat, namun ada juga efek samping yang dapat terjadi jika mengonsumsi teh peppermint: 1. Dapat membahayakan kehamilan.
Jika Anda sedang hamil, jangan minum teh peppermint karena dapat merusak lapisan rahim. Tak hanya itu, ibu menyusui juga sebaiknya menghindarinya, meski hingga saat ini belum banyak bukti mengenai efek samping teh peppermint pada ibu menyusui. 2. Menimbulkan reaksi
Bagi sebagian orang yang sangat sensitif, meminum teh peppermint dapat menimbulkan reaksi alergi. Reaksi yang mungkin terjadi antara lain ruam, gatal, iritasi kulit, pembengkakan pada mulut dan lidah, sakit tenggorokan, sakit perut, diare, dan muntah. 3. Asupan zat besi rendah
Teh peppermint mengandung tanin yang menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh Anda. Oleh karena itu, jika Anda menderita anemia atau kadar zat besi Anda berada di ambang batas, sebaiknya hindari memakannya.
Jika Anda memiliki masalah ginjal atau hati, sebaiknya hindari teh peppermint. Minum terlalu banyak teh dapat memperburuk kondisi Anda. 5. Penurunan Kadar Testosteron pada Pria
Teh peppermint mengurangi kadar testosteron. Faktanya, pria membutuhkan testosteron dalam jumlah yang sehat untuk menjaga energi, libido, dan suasana hati mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, teh peppermint mungkin bukan solusi terbaik bagi mereka. 6. Dapat mengiritasi selaput lendir
Teh peppermint membantu pencernaan dan tidak menyebabkan mulas. Namun, asupan berlebihan bisa mengiritasi lapisan dalam. Oleh karena itu, Anda harus membatasi kemampuan untuk memperoleh kembali manfaat tanpa merugikan diri sendiri.
Jumlah maksimum yang diperbolehkan adalah dua cangkir sehari.