Tanya Dokter: Apa Benar Darah Menstruasi Aman dan Bagus Digunakan Untuk Masker Wajah?

Suara.com – Kali ini tanya dokter untuk membahas klaim darah menstruasi aman digunakan sebagai masker wajah. Apakah itu benar atau tidak?

Bagi yang belum tahu, ini mungkin tampak menjijikkan. Namun sebenarnya mitos ini sudah beredar cukup lama. Belum lama ini, ia bahkan sempat populer di media sosial dengan tagar #periodbloodfacemask atau masker darah pria di TikTok.

Mereka percaya bahwa darah menstruasi kaya akan nutrisi dan memiliki sifat anti-inflamasi. Khasiatnya juga dapat membuat wajah cerah, menghilangkan bekas jerawat, dan mencegah penuaan dini. Apakah itu benar?

Dermatologis di ZAP Dr. Dyah Ayu Savitri, Sp.KK., dalam artikelnya menjelaskan fakta sebenarnya di balik masker darah menstruasi.

Benarkah darah haid mengandung nutrisi yang baik untuk kulit wajah?

Dalam hal pembuktian manfaat, penelitian dan penelitian ilmiah sangatlah penting. Secara teori, darah menstruasi dari lapisan rahim mengandung sel anti inflamasi dan sel induk. Namun, belum ada satu pun penelitian yang menjelaskan keamanan penggunaan darah menstruasi sebagai masker wajah. Benar atau tidaknya nutrisi dalam darah menstruasi bisa langsung menembus sawar kulit masih belum jelas.

Karena berasal dari dalam tubuh, apakah darah haid itu benar-benar bersih?

Secara teori, darah menstruasi bersifat steril jika berada di dalam tubuh. Namun dalam proses ini, darah menstruasi harus melewati alat kelamin wanita, yang mungkin mengandung human papillomavirus atau bakteri patogen.

Belum lagi jika seseorang dengan sengaja tertular penyakit menular seksual atau penyakit menular seksual yang berbahaya. Infeksi kelamin ini bisa terjadi di seluruh wajah akibat penggunaan masker darah haid. Karena proses pengambilan darah yang kurang bersih dan kemungkinan membawa bakteri, virus, keringat dan cairan kelamin lainnya, maka masker darah menstruasi tidak dianjurkan.

READ  Serba-serbi Nyamuk Wolbachia yang Bakal Disebar di Denpasar, Solusi Atasi DBD

Namun pembuatnya mengklaim bahwa penggunaan masker darah haid bisa menyembuhkan jerawat, benarkah?

Sekali lagi, belum ada penelitian yang menjelaskan bahwa darah menstruasi dapat menurunkan produksi kelenjar sebaceous, menghilangkan sebum dari pori-pori, atau mengurangi infeksi bakteri dan peradangan jerawat.

Sebaliknya, jika terdapat luka atau bekas luka pada jerawat atau wajah, hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi akibat bakteri yang mungkin ada pada darah menstruasi.

Apakah ada obat kulit yang juga menggunakan darah?

Produk kecantikan yang menggunakan darah sebenarnya bukan hal baru. Dahulu ada perawatan PRP (Platelet Rich Plasma) atau yang disebut juga dengan perawatan wajah vampir. Berbeda dengan masker darah menstruasi yang masih dipertanyakan manfaatnya, PRP dibuat dengan teknologi terkini sehingga aman dan efektif.

Darah pasien yang diambil bersih akan menjadi bahan utama pengobatan PRP. Darah tersebut kemudian diolah menggunakan teknologi khusus hingga menjadi plasma darah trombosit yang kandungannya bisa mencapai 5-10 kali lipat dari biasanya.

Plasma ini mengandung ratusan protein growth factor yang bila disuntikkan kembali ke kulit pasien akan membantu memperbaiki dan mempercepat regenerasi kulit mulai dari bekas jerawat, bekas luka hingga stretch mark. Selain itu, PRP juga bermanfaat dalam merangsang pertumbuhan rambut.

ZAP juga menawarkan perawatan PRP Combo yang menggabungkan prosedur injeksi jarum mikro dan inti. Alat microneedle berbentuk pena dengan jarum tipis yang dimasukkan secara terus menerus ke dalam kulit dengan kedalaman dan kecepatan tertentu menggunakan mesin EPN.

Sedangkan Vital Injector II merupakan alat suntik yang menggabungkan antara jarum dan alat vakum sehingga suntikan serum darah langsung masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam. Perawatan yang memiliki beragam manfaat ini tidak terlalu menyakitkan karena kulit pasien juga dilapisi krim anestesi.

READ  18 Obat Sirop Ini Klaim Aman dari Etilen Glikol Penyebab Gagal Ginjal Akut

Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang kesehatan, makanan, atau tempat tidur? Suara.com bisa membantu Anda menemukan jawabannya. Posting pertanyaan Anda di bagian komentar agar para ahli dapat menjawabnya.

You May Also Like

About the Author: melia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *