JAKARTA – Para peneliti di Inggris turut ambil bagian dalam penelitian terhadap asteroid Bennu. Sampel asteroid paling berbahaya di tata surya dikumpulkan dua bulan lalu oleh pesawat ruang angkasa Osiris-Rex milik NASA dan dikirim melalui kapsul ke gurun Utah.
Fragmen asteroid Bennu kemudian akan diuji di Natural History Museum, Open University, Manchester dan Oxford. “Ini sumbangan kecil tapi cukup besar, 100 miligram,” kata Profesor Sara Russell dari NHM, menurut BBC News, Kamis (30/11/2023).
Sampel berupa batuan dan debu tersebut diambil dari permukaan asteroid Bennu pada tahun 2020. Namun, sekitar dua bulan lalu mereka sudah bisa dikirim ke Bumi. NASA dan ilmuwan lain ingin mempelajari asteroid ini lebih dekat karena kemungkinan besar akan menabrak Bumi dalam 300 tahun.
Selain itu, pemahaman terhadap benda luar angkasa ini akan memberikan wawasan baru mengenai pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun lalu.
Ratusan ilmuwan di seluruh dunia berpartisipasi dalam penelitian ini. Misalnya, tim NHM dari Inggris memiliki keahlian khusus dalam teknik difraksi sinar-X untuk mengungkap jenis mineral yang ada dan kelimpahannya. “Kami memiliki alat XRD untuk melakukan eksperimen yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh orang lain,” kata Dr. Ashley Raja.
Ashley juga mengatakan kelompoknya memiliki koleksi mineral yang sangat baik dibandingkan sampel asteroid Bennu.
Hingga saat ini, wadah sampel asteroid Bennu yang dibawa Osiris-Rex belum dibuka sepenuhnya. Tim di Johnson Space Center di Texas masih berupaya menyelesaikan proyek ini. NASA berencana menyimpan sebagian besar sampel asteroid Bennu untuk bahan penelitian generasi mendatang.