Penelitian Temukan Tanda Biologis di Bulan Saturnus   

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penelitian baru menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan di permukaan bulan Saturnus, Enceladus. Enceladus adalah tempat di mana pesawat ruang angkasa dapat mendarat untuk mendapatkan sampel bahan utama kehidupan yang dapat diandalkan.

Menurut laporan Space pada Kamis (21/12/2023), sinyal biologis tersebut berasal dari permukaan laut di lapisan es planet.

Enceladus telah lama diketahui menyimpan bahan organik, senyawa yang mengandung karbon, oksigen, dan nitrogen, di permukaan lautan. Sebelum menabrak permukaan Saturnus pada tahun 2017, pesawat luar angkasa Cassini terbang melalui tumpukan material yang tertiup dari retakan di permukaan Enceladus dan menemukan atom radioaktif seperti metana dan etana, serta senyawa kompleks lainnya mencapai ketinggian yang tinggi.

Sekitar 90 persen partikel besar yang diluncurkan ribuan mil di atas Enceladus tidak lolos dari sistem Saturnus. Sebaliknya, ia kembali ke permukaan bulan Saturnus, yang menurut para ilmuwan kini dapat dikumpulkan dan diselidiki oleh pesawat ruang angkasa.

Amanda R Hendrix, ilmuwan senior dan pemimpin penelitian di Planetary Science Institute, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mengirimkan misi ke permukaan Enceladus dapat mempelajari banyak hal tentang ciri biologis lautan Enceladus.

“Sebelumnya, diperkirakan bahwa untuk mengambil sampel material baru dari lautan Enceladus, Anda harus terbang melalui gumpalan tersebut dan mengukur butiran serta gas dari gumpalan tersebut,” kata Hendricks.

“Tetapi kami tahu bahwa Anda bisa mendarat di permukaan dan percaya bahwa instrumen Anda dapat mengukur bahan organik dengan bersih,” katanya.

Beberapa atom karbon di bulu Enceladus, yang merupakan jejak bahan organik, dapat dihancurkan oleh radiasi ultraviolet (UV) Matahari. Tentu saja ada kebutuhan untuk mendapatkan atom-atom tersebut selagi masih tersedia.

“Berkat pengukuran Cassini, kita tahu bahwa Enceladus memiliki lautan. Kita tahu bahwa ia memiliki air, energi dan unsur-unsur karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fosfor dan belerang. “Ini adalah bahan penyusun dunia yang kita kenal, ” kata Hendricks. “Jika kita ingin mengetahui apakah biji-bijian sintetis secara biologis berasal dari laut, biji-bijian tersebut harus sangat bersih dan tidak terkena sinar UV.”

READ  Ericsson Radio 6626 Percepat Implementasi 4G dan 5G

Untuk menemukan tempat…

You May Also Like

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *