Merasa Sering Menyakiti Anak? Segera Periksakan Mental, Bisa di Puskesmas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meningkatnya jumlah anak yang dibunuh oleh orang tuanya, baik dibunuh langsung maupun dipaksa bunuh diri, menimbulkan kekhawatiran akan kesadaran kesehatan mental. Menurut psikolog anak dan remaja Insight Psychology Alpha Restu Mardhika, saat inilah penting untuk segera mengenali gejala kesehatan mental agar anak tidak terus menjadi korban.

“Jika hal-hal seperti pemukulan ringan sering terjadi, segera periksa apakah ada luka masa lalu anak batin, konflik pasangan, dan gejala penyakit jiwa yang memerlukan pengobatan karena banyak risikonya,” kata Alpha saat dihubungi, Senin (18/12/2023). .

Pemicu atau faktor emosional yang memotivasi orang tua untuk membunuh anaknya mungkin berbeda-beda. Namun, menurutnya, inti permasalahannya ada pada orang tua anak tersebut.

Orang tua mungkin memiliki kecenderungan atau gangguan kepribadian seperti gangguan bipolar, kecemasan atau depresi. Ada gejala yang mudah terlihat seperti emosi meledak atau mudah emosi, sebaiknya segera waspadai gangguan jiwa.

Masyarakat dengan biaya atau akses terbatas mungkin ingin menghubungi Pusat Kesehatan Masyarakat terlebih dahulu. Bagi yang lebih mampu bisa segera menghubungi dokter spesialis, psikolog, psikiater dan lain-lain.

“Puskesmas mempunyai psikolog bagi mereka yang mampu mendapatkan privasi lebih. Tapi kalau ada lembaga publik yang perlu diketahui perlu mencari pertolongan, karena ini salah, perlu dihentikan (disembuhkan),” lanjut Alpha.

Menurut Alpha, hal ini memang perlu diwaspadai, misalnya jika saat marah hanya berteriak, tidak menunjukkan rasa kesal, tidak memukul atau merusak barang, maka hal tersebut masih bisa dimaklumi. Namun jika Anda memiliki ciri-ciri memukul dengan ringan dan eksplosif, Anda tidak akan bisa pulih jika mencobanya sendiri.

“Anda tidak bisa menyelesaikannya sendiri, Anda harus mencari bantuan. Misal anda terkena sapu maka anda akan menyesal jika tidak terulang lagi, namun jika bulan depan terulang lagi maka anda harus mencari pertolongan, anda tidak bisa hanya berlatih pernafasan dan pernafasan. ini tidak akan berakhir,” katanya.

READ  Kasus Covid-19 Kembali Marak, Jangan Panik, Fokus Tangani Gejala Awal dengan Cara Ini

Penyebab orang tua marah bisa jadi…

You May Also Like

About the Author: Dea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *