Liputan6.com, Jakarta Sakit dada bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain sel kulit mati dan bakteri yang menyumbat pori-pori kulit. Selain itu, kondisi seperti folikulitis, dimana folikel rambut meradang, dapat menyebabkan benjolan kecil seperti jerawat di payudara.
Selain itu, peradangan atau infeksi pada pori-pori kulit juga dapat menyebabkan jerawat pada payudara. Faktor lain yang dapat menyebabkan nyeri dada adalah banyaknya konflik dan stres sehingga meningkatkan hormon kortisol tubuh. Untuk lebih jelasnya, simak penyebab kanker payudara dan cara mengobatinya di bawah ini!
1. Kurangnya kebersihan
Kurangnya kebersihan adalah penyebab utama jerawat payudara. Mengapa? Tidak menjaga kebersihan bagian tubuh, termasuk area payudara, bisa menyebabkan timbulnya jerawat. Pori-pori kulit yang tidak dirawat akan tersumbat oleh kotoran, minyak, dan bakteri sehingga dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan payudara penting dilakukan untuk mencegah timbulnya jerawat, karena dapat membantu mengurangi risiko pori-pori tersumbat dan berkembangnya bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan.
Selain itu, menjaga kebersihan kulit akan membantu mengurangi risiko iritasi dan peradangan, yang juga dapat membantu mengatasi jerawat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan area payudara merupakan langkah penting dalam mencegah timbulnya jerawat di area tersebut. 2. Kebiasaan makan yang tidak sehat
Selain itu, makanan juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat pada payudara, karena banyak jenis makanan yang dapat menyebabkan berkembangnya jerawat, termasuk jerawat pada payudara. Misalnya saja makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes.
Selain itu, jenis makanan yang tidak sehat dan berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Hal ini dapat membantu munculnya jerawat, termasuk di area payudara.
Tak hanya itu, perubahan hormonal akibat pola makan yang buruk juga bisa memicu masalah kulit, seperti jerawat. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu mengurangi risiko munculnya jerawat, termasuk di area payudara. 3. Stres kronis
Stres dapat menimbulkan jerawat pada payudara karena dapat mengganggu produksi hormon kortisol yang meningkat. Alhasil, bisa merangsang produksi minyak berlebih pada kulit.
Selain itu, stres dapat memengaruhi produksi sebum pada kulit, zat berminyak yang terbuat dari sebum, sehingga meningkatkan kemungkinan munculnya jerawat. Sebab, stres bisa memperparah patah tulang, termasuk di area dada. 4. Waxing
Waxing merupakan bahan iritan yang dapat menimbulkan jerawat pada payudara, karena proses waxing dapat mengiritasi kulit dan pori-pori. Maka masalah jerawat pun semakin bertambah. Selain itu, waxing juga dapat menyebabkan iritasi kulit yang dapat memicu timbulnya jerawat. Oleh karena itu, setelah melakukan waxing, penting untuk merawat kulit agar terhindar dari timbulnya jerawat di area payudara. 5. Rambut bersih
Penggunaan krim penghilang bulu juga merupakan bahan iritan yang dapat menimbulkan jerawat di bagian dada, karena dapat mengiritasi kulit dan membuat pori-pori di sekitar dada. Selain itu, beberapa kondisioner rambut mengandung bahan kimia yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan peradangan.
Hal ini dapat menyebabkan munculnya jerawat. Itu sebabnya penting untuk memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan melakukan tes terlebih dahulu untuk memastikan tidak menyebabkan iritasi atau alergi. Jika jerawat disebabkan oleh penggunaan krim penghilang bulu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran yang tepat. 6. Bahan kimia dalam parfum
Iritasi lainnya adalah bau. Penggunaan parfum dapat menyebabkan payudara berjerawat karena mengandung bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit di sekitar payudara. Selain itu, parfum dapat menyumbat pori-pori kulit sehingga dapat menyebabkan peradangan dan berjerawat.
Oleh karena itu, penting untuk memilih parfum atau produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan menghindari penggunaan wewangian yang dapat menyebabkan iritasi. Jika kanker payudara berhubungan dengan penggunaan parfum, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran yang tepat. 7. Pengasuh.
Demikian pula, keringat juga merupakan iritasi. Keringat tubuh bisa menyebabkan dada bengkak. Sebab keringat bisa menyumbat pori-pori kulit di sekitar dada. Pori-pori yang tersumbat dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan peradangan, yang kemudian dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Selain itu, dada lebih panas dibandingkan bagian tubuh lainnya, sehingga aktivitas berlebihan di area ini dapat menyebabkan munculnya jerawat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit dan mencegah penumpukan keringat di area payudara dapat membantu mengurangi rasa nyeri. 8. Teori genetika
Faktor genetik dapat menyebabkan nyeri payudara, karena terdapat kecenderungan genetik yang berhubungan dengan kondisi kulit orang tersebut. Jika ada riwayat keluarga yang mengidap penyakit kanker payudara, bisa jadi mereka menderita penyakit yang sama. Selain itu, faktor genetik juga dapat mengubah jenis kulit, seperti jerawat atau kulit kering, yang juga berkontribusi terhadap munculnya jerawat. 9. Perubahan kadar hormon
Selain itu, perubahan hormon juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat pada payudara karena dapat mengubah kadar hormon tertentu dalam tubuh sehingga mempengaruhi produksi minyak berlebih oleh kelenjar minyak di kulit.
Peningkatan kadar hormon tertentu, seperti hormon androgen, dapat menyebabkan sebum memproduksi minyak secara berlebihan, sehingga dapat menyumbat pori-pori kulit dan menimbulkan jerawat, termasuk di bagian dada.
Selain itu, perubahan hormonal dapat menyebabkan tumbuhnya sel dan ASI pada payudara sehingga dapat menyebabkan payudara nyeri dan menimbulkan munculnya jerawat di area tersebut. 10. Pembesaran kelenjar getah bening
Pembesaran kelenjar getah bening dapat mempengaruhi jaringan di sekitarnya, termasuk area payudara. Hal ini dapat menghentikan aliran darah dan getah bening di area tersebut. Akibatnya bisa menimbulkan munculnya jerawat. Selain itu, pembesaran kelenjar getah bening juga dapat menyebabkan peradangan di area sekitarnya. Tampaknya juga membantu mengatasi jerawat di payudara.
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, kuman, dan parasit. Kelenjar getah bening terdapat di seluruh tubuh, namun pembengkakan hanya terjadi pada kelenjar getah bening di leher, leher, dagu, dan punggung bawah. Saat infeksi terjadi, kulit membengkak hingga menimbulkan gejala.
Ketika infeksi sudah selesai, kulit akan hilang dengan sendirinya dan kembali ke ukuran semula. Penyakit ini dapat didiagnosis melalui beberapa gejala,.
Sel getah bening berukuran sebesar kacang polong dan mengandung sel darah putih yang menjebak dan membunuh bakteri, virus, dan zat berbahaya lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Kelenjar getah bening terletak di banyak bagian tubuh, seperti leher, dagu, belakang atau bawah telinga, leher, leher, dan belakang kepala. 11. Penyakit pori-pori kulit
Jerawat juga bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat pada payudara, karena kondisi ini biasanya disebabkan oleh peradangan atau infeksi pada pori-pori kulit. Pori-pori yang menjadi tempat keluarnya sebum (minyak) dan keringat menjadi tersumbat akibat penumpukan sel kulit mati. Akibatnya minyak berlebih dan sel kulit mati terjebak di pori-pori.
Ini menyebabkan bakteri yang menyebabkan peradangan. Jika tidak ditangani, bakteri akan berkembang biak dan menyebabkan infeksi. Hal ini dapat mendorong tubuh untuk melawan dengan mengeluarkan zat inflamasi. Benjolan terlihat di payudara. 12. Efek obat
Obat-obatan dapat menyebabkan pembengkakan payudara, karena beberapa obat dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal tubuh. Misalnya saja beberapa obat, seperti kontrasepsi hormonal, steroid anabolik, dan beberapa obat yang digunakan dalam beberapa pengobatan. Obat-obatan tersebut dapat mengganggu produksi hormon dalam tubuh.
Diketahui bahwa penggunaan obat-obatan tersebut dalam jangka panjang atau berlebihan dapat menyebabkan munculnya jerawat, termasuk di area payudara. Selain itu, beberapa obat dapat mempengaruhi produksi minyak berlebih pada kulit sehingga dapat menjadi penyebab munculnya jerawat, termasuk pada payudara.
1. Kurangi peradangan dengan menekan payudara dengan air hangat atau kompres es.
Menekan payudara dengan air hangat atau kompres es bisa memberikan manfaat besar dalam mengatasi jerawat di area tersebut. Dalam beberapa kasus, seperti kanker payudara, kompresi dada dengan pelemas dada dapat membantu.
Manfaat mengoleskan air hangat atau kompres es dapat membantu mengurangi peradangan pada area payudara. Suhu dingin pada kompres es memiliki sifat anti inflamasi yang dapat meredakan tanda-tanda peradangan seperti kemerahan, bengkak, dan nyeri pada kulit yang terkena.
Mengompres dengan air hangat atau kompres es dapat membantu menyembuhkan jerawat. Suhu air yang panas dapat membantu membuka pori-pori kulit sehingga perawatan lebih mudah meresap ke dalam kulit. Sementara itu, suhu dingin lemari es dapat membantu mengurangi pembengkakan dan melancarkan sirkulasi darah di area tersebut.
Tak hanya itu, penggunaan kompres es juga dapat membantu mengurangi kemerahan pada jerawat di area payudara. Suhu dingin di lemari es dapat menenangkan kulit yang teriritasi.
Namun perlu diingat bahwa setiap rangkaian perawatan kulit disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing individu. Jika Anda memiliki kekhawatiran serius mengenai jerawat di area dada, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran pengobatan yang tepat. 2. Selalu gunakan pakaian dan handuk bersih saat berolahraga.
Kenakan pakaian bersih saat berolahraga dan gunakan handuk bersih untuk menyerap keringat saat berolahraga. Pastikan pakaian olahraga yang Anda pilih sesuai dengan jenis olahraga yang Anda lakukan. Misalnya, pakaian untuk yoga akan berbeda dengan pakaian untuk lari. Pilihlah pakaian yang menyerap keringat dengan baik, terutama saat melakukan aktivitas olahraga berat.
Berpakaianlah sesuai dengan cuaca dan lingkungan di mana Anda akan beraktivitas. Misalnya saat cuaca sedang dingin, pilihlah pakaian yang mampu menjaga kehangatan tubuh. Pastikan juga pakaian olahraga yang Anda pilih nyaman dipakai dan tidak membatasi pergerakan tubuh.
Jangan lupa untuk mencuci pakaian dan handuk olahraga setelah digunakan karena hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah penumpukan keringat, bakteri, dan kuman. Pakaian olahraga dan handuk yang digunakan saat berolahraga dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman jika tidak dicuci secara rutin.
Mencuci pakaian olahraga dan handuk menggunakan deterjen yang tepat dapat membantu menghilangkan kuman dan menjaganya tetap bersih. Bersihkan juga mesin cuci secara rutin agar pakaian olahraga dan handuk tercuci dengan baik. 3. Bersihkan payudara seperti biasa saat mandi dengan sabun lembut.
Saat mandi, selalu bersihkan area payudara, mungkin dua kali sehari. Bersihkan juga area payudara secara menyeluruh, terutama setelah berolahraga atau stres. Gunakan sabun yang lembut saat mandi, terutama jika Anda memiliki kulit berminyak, terutama pada bagian dada.
Pilihlah sabun yang lembut dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit sekitar payudara. Hindari sabun yang mengandung bahan yang dapat mengeringkan kulit. Bacalah bahan-bahan yang tertera pada label sabun dengan cermat. Pilih sabun yang lembut dan tidak berbusa atau mengandung kotoran.
Carilah sabun dengan pH seimbang agar tidak mengganggu keseimbangan pH kulit. Hindari sabun yang mengandung asam atau basa kuat yang dapat merusak dan mengiritasi kulit. Jika Anda memiliki kondisi kulit atau kekhawatiran khusus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan rekomendasi sabun yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda. 4. Cuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah menyusui, terutama ibu menyusui.
Bagi ibu menyusui, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah luka pada puting. Kebersihan tangan yang baik sebelum menyusui dapat membantu mengurangi perpindahan patogen dari tangan ke area genital Dapat mengurangi peradangan dan masalah jerawat.
Setelah menyusui, sebaiknya Anda juga mencuci tangan untuk menjaga kebersihan payudara dan mencegah penumpukan kuman yang dapat menyerang kulit. Selain itu, menjaga kebersihan payudara dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui dapat membantu mencegah iritasi dan infeksi yang dapat menimbulkan jerawat di dada.