JAKARTA – Analis mobil Kelley Blue Book memaparkan tiga hal yang akan membuat harga mobil listrik lebih murah atau terjangkau. Ketiga faktor inilah yang akan membuat tingkat harga mobil listrik yang biasanya berkisar antara Rp500 juta hingga beberapa miliar rupiah menjadi terjangkau masyarakat.
Saat ini terdapat beberapa kendaraan listrik di Indonesia yang dibanderol di bawah Rp 500 juta, yakni Neta V, Wuling Air EV, dan Wuling Binguo EV. Mobil listrik asal China ini memiliki keunggulan pada teknologi baterai.
Teknologi baterai adalah faktor pertama yang akan membuat mobil listrik lebih terjangkau di masa depan. “Baterailah yang mendorong harga mobil listrik. “Teknologi yang kita miliki justru akan membuat harganya semakin mahal,” kata David Browne, CEO mobil listrik pintar, dikutip Autoblog, Rabu (29/11/2023).
Untungnya, saat ini terjadi penurunan harga baterai lithium ion sebesar 40% dan teknologi baterai menjadi lebih beragam. Baterai solid-state dan sodium-ion akan menjadi pilihan baru pada kendaraan listrik dan membuat harga lebih terjangkau.
Selain faktor baterai, ketersediaan stasiun pengisian juga dapat menurunkan harga kendaraan listrik. Jika lebih banyak stasiun pengisian tersedia, harga mobil listrik akan turun.
“Karena terdapat banyak stasiun pengisian daya, produsen mobil tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membuat baterai kendaraan listrik jangka panjang,” kata Matthias Preindl, Profesor Teknik Elektro di Universitas Columbia.
Faktor ketiga yang sangat menentukan penerimaan masyarakat terhadap kendaraan listrik. Semakin cepat pembelian mobil listrik, semakin mudah bagi produsen mobil untuk mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi.
“Harus ada tingkat penjualan tertentu agar produsen kendaraan listrik bisa mendapat untung. Jika itu terjadi, ada peluang harga mobil listrik turun,” kata Stephanie Valdez Strey dari Cox Automotive.