Suara.com – Pada kasus diare, cairan oralit seringkali menjadi dasar pengobatan penyakit ini. Namun jika diare yang Anda alami sangat parah, ternyata mengonsumsi oralit justru kurang efektif.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. Zubair Jurban, Sp.PD., menjelaskan diare parah terjadi jika frekuensi buang air besar lebih dari sepuluh kali sehari.
“Kalau ke kamar mandi lebih dari 10 kali sehari dan mau ke kamar mandi lagi, itu diare berat yang menyebabkan keluarnya cairan banyak. Jadi kalau pakai oralit, tidak bisa menyusul. . . ” dengan cairan yang sudah keluar,” jelas Profesor Zubairi.
Ia menyarankan, untuk diare berat sebaiknya kombinasi dua obat. Obat dehidrasi, misalnya oralit atau yang lainnya. Obat lain untuk mengatasi penyebab diare. Gambar diare. (pixbay)
Jika diarenya parah, Prof. Zubayri mengatakan kemungkinan penyebabnya adalah infeksi bakteri.
“Menurut saya, obat yang paling tepat adalah antibiotik. Entah itu ciprofloxacin atau yang lainnya, terserah Anda,” sarannya.
Jika Anda khawatir ciprofloxacin menyebabkan maag, ia merekomendasikan untuk menggabungkannya dengan obat maag biasa. Bisa jadi omeprazole atau pantoprazole atau sejenisnya.
Sebagai alternatif, dapat juga dicampur dengan sukralfat atau dengan sediaan cair seperti sukralfat.
Namun pada kasus diare besar yang tidak normal, terkadang terjadi gangguan ginjal. Dalam hal ini disarankan menggunakan sukralfat atau impasa. Untuk milanta atau polisilane sebaiknya dihindari, saran sang profesor. Zubair.